Kerabat West Ham United Diserang saat Pertandingan AZ-Alkmaar

Artikel ini terakhir diperbarui pada Mei 19, 2023

Kerabat West Ham United Diserang saat Pertandingan AZ-Alkmaar

Alkmaar

Kerabat West Ham United Diserang saat Pertandingan AZ-Alkmaar

Inggris Raya bereaksi keras terhadap penyerbuan tribun utama di Alkmaar oleh pendukung AZ selama semifinal Liga Konferensi. Insiden itu melibatkan banyak kerabat dan teman pemain West Ham United. Pemain mencoba campur tangan untuk melindungi kerabat mereka, tetapi hooligan AZ menyerang mereka dengan kejam.

David Moyes Berbicara

Pelatih West Ham United David Moyes mengungkapkan keterkejutan dan kekecewaannya atas kejadian tersebut, menyatakan bahwa ayahnya hadir di bagian penyerangan. Dia berkata, “Saya tidak bisa menjelaskan mengapa ini terjadi. Beberapa pemain kami mengintervensi karena penyerangan dilakukan di kotak tempat keluarga dan teman mereka berada. Jelas bukan penggemar West Ham yang mencari masalah.”

Liputan Media Inggris

Komentator BBC Alistair Bruce-Ball berbicara tentang “adegan mengerikan” saat ditayangkan secara langsung. “Beberapa suporter yang mengenakan jaket dan kerudung hitam berlari ke bagian bawah area stadion untuk mengungkapkan ketidaksenangan mereka. Segalanya menjadi tidak terkendali. Dari kejauhan, saya bisa melihat pukulan dilemparkan, ”katanya. Surat kabar di Inggris meliput insiden tersebut secara luas, dengan banyak dari mereka mengutuk kekerasan tersebut.

Pendukung West Ham United Menentang Kekerasan

Seorang pendukung West Ham, yang dikenal sebagai ‘Knollsy,’ berdiri melawan para perusuh dan berhasil menghentikan mereka sejenak. Dia dipukuli dengan kejam, tetapi dia melarikan diri dengan beberapa memar dan luka. Penggemar West Ham memujinya sebagai pahlawan, dan rekaman videonya telah menjadi viral di media sosial. Joe Cole, mantan gelandang West Ham United dan sekarang menjadi kolumnis olahraga untuk Daily Telegraph, menghadiri pertandingan tersebut. Dia mengutuk kekerasan tersebut, dengan mengatakan, “Sepak bola adalah untuk semua orang. Bahwa hal ini masih terjadi di game modern adalah hal yang menggelikan.”

Sepak Bola Inggris pada 1980-an

Tahun 1980-an didominasi oleh kekerasan sepak bola di Inggris, dengan penggemar sepak bola Inggris mendapatkan reputasi buruk di seluruh dunia. Pertandingan sepak bola di liga Inggris kerap dirusak oleh gangguan dan kekerasan. Penggemar Inggris juga memiliki reputasi terkenal di luar negeri, dengan hooligan Inggris mencari konfrontasi dengan polisi dan pendukung lawan mereka. Pendukung timnas Inggris juga kerap terlibat kerusuhan di luar negeri.

Bencana Heysel pada tahun 1985

Bencana Heysel di Brussel pada tahun 1985–melibatkan penggemar Liverpool saat final Liga Champions UEFA melawan Juventus–menandai puncak kekerasan sepak bola di Inggris. Selama pertandingan, kerusuhan pecah, menyebabkan suporter Juventus diremukkan. Tiga puluh sembilan orang tewas, termasuk tiga puluh dua orang Italia. Insiden itu menyebabkan klub-klub Inggris dilarang mengikuti kompetisi sepak bola Eropa selama lima tahun sebagai hukuman.

Tindakan Saat Ini untuk Menekan Kekerasan Sepak Bola di Inggris

Sejak 1990-an, otoritas Inggris, bekerja sama dengan klub-klub, telah mengambil beberapa langkah untuk mengekang kekerasan sepak bola. Fans yang berperilaku buruk telah dikenakan hukuman berat dan larangan stadion yang lama. Alkohol dilarang di dalam stadion. Pengerahan polisi dan pelayan yang lebih cerdas, bersama dengan kamera keamanan, telah membuahkan hasil. Inggris pernah menjadi contoh bagaimana tidak melakukan sesuatu, tetapi saat ini, klub-klub Eropa dapat belajar dari pendekatan Inggris.

UEFA Didesak untuk Mengambil Tindakan

Cole telah mengimbau UEFA untuk campur tangan dan mengambil tindakan lebih keras terhadap kekerasan sepak bola. Sudah saatnya semua otoritas terkait dan klub sepak bola berkolaborasi untuk melenyapkan kekerasan dari sepak bola, olahraga yang menyatukan orang secara global.

Alkmar

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*