Putin diterima dengan meriah di Mongolia, meski ada surat perintah penangkapan

Artikel ini terakhir diperbarui pada September 3, 2024

Putin diterima dengan meriah di Mongolia, meski ada surat perintah penangkapan

Mongolia

Putin diterima dengan meriah di Mongolia, meski ada surat perintah penangkapan

Presiden Rusia Putin diterima dengan meriah di Mongolia oleh rekannya Ukhnaagiin Khurelsukh. Mongolia bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tahun lalu surat perintah penangkapan melawan Putin, tetapi Mongolia tidak mematuhinya.

Ketika Putin tiba di Mongolia kemarin, dia disambut oleh pengawal kehormatan militer. Hari ini dia bertemu Presiden Khurelsukh di alun-alun utama di depan Istana Pemerintah di ibu kota Ulan Bator. Di sana sebuah band memainkan lagu-lagu rakyat Rusia dan Mongolia di hadapan tentara Mongolia yang menunggang kuda. Kedua pemimpin itu kemudian memasuki gedung pemerintah.

Ukraina marah dan menuduh Mongolia terlibat dalam kejahatan perang Putin. Kementerian Luar Negeri Ukraina menyebutnya sebagai pukulan besar bagi ICC karena Mongolia gagal menangkap Putin.

Bukan ke Afrika Selatan

Putin telah berada di bawah surat perintah penangkapan internasional sejak Maret tahun lalu karena kejahatan perang Rusia di Ukraina. Sebagai anggota ICC, Mongolia mempunyai kewajiban untuk menangkap presiden Rusia. Jika negara tersebut tidak melakukan hal tersebut, hakim ICC dapat merujuk masalah tersebut ke negara-negara anggota pengadilan, yang dapat memutuskan “tindakan yang tepat”.

Ini adalah perjalanan pertama Putin ke negara yang berafiliasi dengan pengadilan di Den Haag sejak surat perintah penangkapan dikeluarkan. Misalnya, tahun lalu ia melewatkan pertemuan puncak aliansi ekonomi BRICS di Afrika Selatan.

Menjelang perjalanan ke Mongolia, dia menerima jaminan bahwa dia tidak akan ditangkap di sana, kata orang dalam kepada kantor berita Bloomberg.

Parket yang sulit

Mongolia berada dalam posisi yang sulit. Sejak negara komunis tersebut bertransisi ke demokrasi pada tahun 1990an, negara ini telah membangun hubungan dengan Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara Barat lainnya. Namun secara ekonomi Mongolia masih bergantung pada negara tetangganya, Rusia dan Tiongkok.

Perjanjian telah ditandatangani antara kedua negara untuk studi kelayakan modernisasi pembangkit listrik di Ulan Bator dan kelanjutan pasokan minyak tanah ke Mongolia. Selain itu, dibahas pula rencana pembangunan jalur kereta api antara kedua negara.

Mongolia berada di jalur pipa gas baru yang direncanakan Rusia untuk dibangun ke Tiongkok. Proyek Power of Siberia 2 ini merupakan bagian dari strategi Rusia untuk mengkompensasi hilangnya penjualan gas di Eropa.

Di Ulan Bator, Putin juga mengundang Khurelsukh ke pertemuan puncak negara-negara BRICS pada akhir Oktober di kota Kazan, Rusia. Khurelsukh telah menerima undangan tersebut, lapor kantor berita Rusia RIA Novosti.

Mongolia, Putin

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*