UE ingin Georgia mencabut undang-undang kontroversial yang baru saja disahkan

Artikel ini terakhir diperbarui pada Mei 15, 2024

UE ingin Georgia mencabut undang-undang kontroversial yang baru saja disahkan

Georgia

UE ingin Georgia mencabut undang-undang kontroversial yang baru saja disahkan

Uni Eropa telah meminta Georgia untuk mencabut undang-undang ‘agen asing’ yang kontroversial. Menurut undang-undang baru ini, organisasi yang menerima lebih dari 20 persen pembiayaannya dari luar negeri harus mendaftar sebagai ‘agen asing’.

Undang-undang tersebut akhirnya disetujui oleh parlemen kemarin, dengan 84 suara mendukung dan 30 suara menentang. Pemerintah mengatakan undang-undang tersebut diperlukan untuk menghentikan “aktor asing yang merugikan” yang mencoba menggoyahkan politik di Georgia. Para penentang khawatir bahwa undang-undang tersebut akan membuat Georgia lebih fokus pada Rusia dan kurang fokus pada Uni Eropa.

UE kini memperingatkan bahwa undang-undang tersebut melemahkan rencana Georgia untuk bergabung dalam kemitraan tersebut. “Penerapan undang-undang ini berdampak negatif pada kemajuan Georgia di jalur UE,” kata pernyataan dari Kepala Urusan Luar Negeri UE Borrell dan Komisaris Perluasan Várhelyi.

“Pilihan masa depan ada di tangan Georgia. Kami mendesak pihak berwenang Georgia untuk mencabut undang-undang tersebut.”

Presiden Georgia Salome Zourabichvili berselisih dengan partai berkuasa Georgian Dream dan berjanji akan memveto undang-undang tersebut. Namun partai yang berkuasa memiliki mayoritas dan dapat mengesampingkannya.

Protes besar-besaran

Dalam beberapa minggu terakhir banyak terjadi demonstrasi menentang undang-undang tersebut. Kemarin, ribuan pengunjuk rasa menduduki persimpangan penting di ibu kota Georgia, Tbilisi. Mereka bertemu di Heldenplein, sebuah persimpangan tempat lalu lintas dari berbagai lingkungan bertemu.

Menurut polisi, tiga belas demonstran ditangkap. Salah satu dari mereka mengalami luka serius dan memar di kepala, lapor media Georgia.

Pada hari Sabtu, puluhan ribu warga Georgia turun ke jalan karena ketidakpuasan terhadap hukum. “Tidak ada orang Rusia yang membayangi masa depan Georgia,” demikian bunyi salah satu dari banyak tanda protes, yang diangkat tinggi-tinggi oleh seorang wanita muda. Tanda-tanda lainnya berbunyi: “Tidak pada hukum Rusia” dan “Tidak pada Rusia, ya pada Eropa.”

Georgia

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*