‘Shein Menjadi Publik di New York’ Tepat Setelah Repotnya ‘Propaganda Influencer’

Artikel ini terakhir diperbarui pada Juni 30, 2023

‘Shein Menjadi Publik di New York’ Tepat Setelah Repotnya ‘Propaganda Influencer’

Shein

Raksasa Pakaian Cina Shein Memulai Debutnya di Bursa Efek AS

Pengecer pakaian online Cina Shein telah resmi go public di New York, seperti dilansir Reuters. Perusahaan baru-baru ini mengajukan penawaran umum perdana (IPO) dengan otoritas bursa AS. Dengan perkiraan nilai $60 miliar, IPO ini menempatkan Shein sebagai IPO Amerika terbesar dari perusahaan China sejak Didi Global, pesaing Uber, go public pada tahun 2021.

Kontroversi Kondisi Kerja yang Buruk

Shein menghadapi kontroversi karena dugaan kondisi kerja yang buruk dalam rantai pasokannya. Public Eye, sebuah organisasi hak asasi manusia Swiss, mengungkapkan bahwa pekerja di pabrik pemasok Shein diharuskan bekerja lebih dari 75 jam per minggu. Selain itu, investigasi oleh jurnalis Channel 4 menemukan hari kerja yang terlalu panjang dan contoh di mana karyawan tidak dibayar atas kesalahan yang dilakukan di tempat kerja.

Reaksi Propaganda Influencer

Bulan ini, Shein menghadapi serangan balik ketika influencer Amerika dikritik karena mempromosikan merek tersebut setelah disuguhi perjalanan mewah ke China, termasuk kunjungan ke pabrik model. Para influencer yang memiliki jutaan pengikut ini memuji Shein dan pengalamannya di platform media sosial. Namun, salah satu influencer, Dani DMC, kemudian mengeluarkan permintaan maaf di Instagram dengan menyatakan bahwa dia telah melakukan kesalahan dan mengakhiri hubungannya dengan Shein.

Kepindahan Shein ke Singapura

Rumor tentang potensi IPO Shein telah beredar selama bertahun-tahun. Perusahaan baru-baru ini memindahkan kantor pusatnya dari China ke Singapura, sebuah langkah yang diharapkan dapat memfasilitasi proses IPO di Amerika Serikat.

Namun, puluhan anggota kongres AS dari partai Republik dan Demokrat menuntut otoritas bursa AS menghentikan IPO Shein sampai dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut tidak terlibat dalam penggunaan kerja paksa. Investigasi Bloomberg mengungkapkan bahwa Shein mengambil kapas dari wilayah Xinjiang, di mana minoritas Muslim Uyghur dilaporkan menjadi sasaran kerja paksa di ladang kapas dan pabrik garmen.

Shein

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*