Kasus Kanker Usus Besar Menurun Berkat Penelitian Populasi

Artikel ini terakhir diperbarui pada Maret 11, 2024

Kasus Kanker Usus Besar Menurun Berkat Penelitian Populasi

colon cancer

Dampak Menakjubkan Penelitian Populasi terhadap Kasus Kanker Usus Besar

Meningkatnya pemeriksaan populasi telah terbukti bermanfaat. Kanker usus besar, salah satu bentuk kanker paling mematikan, semakin banyak terdeteksi sejak dini. Akibatnya, dokter cenderung tidak melakukan tindakan pengobatan drastis, dan jumlah kasus baru kanker usus besar secara bertahap menurun. Kemajuan ini dicatat oleh Pusat Kanker Terpadu Belanda (IKNL). Untuk lebih memahami penyakit ini, IKNL mengklasifikasikan deteksi kanker usus besar menjadi empat tahap. Tahap 1, fase identifikasi yang paling menguntungkan, adalah saat pasien memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pengobatan yang efektif. Tahap 4, tahap yang paling tidak menguntungkan, adalah saat pengobatan menjadi lebih rumit. Sesuai laporan tren yang diterbitkan IKNL, pada tahun 2013 hanya sekitar 20 persen kasus kanker usus besar yang terdiagnosis pada stadium 1. Namun, pada tahun 2022, jumlahnya meningkat hingga lebih dari 30 persen. Pada saat yang sama, angka deteksi stadium 4 relatif stabil dari tahun 2013 hingga 2022. Kombinasi antara deteksi dini dan stabilitas kasus stadium akhir telah menghasilkan penurunan jumlah kejadian kanker usus besar. Logika di balik hal ini sederhana: mengidentifikasi kasus-kasus potensial sejak dini memungkinkan dilakukannya tindakan pencegahan untuk menghentikan perkembangannya menjadi kanker yang parah.

Pemeriksaan Populasi: Senjata Rahasia Melawan Kanker usus besar

Angka kanker usus besar terus meningkat sejak tahun 1990an, namun mulai menurun secara signifikan pada tahun 2015. Ahli onkologi bedah Hans de Wilt dari Radboud MC, yang juga ambil bagian dalam laporan IKNL, mengaitkan perubahan ini dengan diperkenalkannya skrining populasi pada tahun 2014. Warga negara Belanda berusia antara 55 dan 75 tahun telah diundang untuk tes pemeriksaan rutin sejak inisiasi ini. Menurut de Wilt, skrining populasi untuk kanker usus besar, yang mencatat sekitar 12.000 kasus per tahun, telah terbukti menjadi strategi yang efektif. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya insiden kanker jenis ini, sehingga kemungkinan deteksi dini dan pengobatannya lebih tinggi.

Mengenali Kanker Usus Besar pada Tahap Awal

Pada tahap awal, kanker usus besar muncul dengan polip yang terlihat di dinding usus. Polip ini pada dasarnya adalah pertumbuhan tidak berbahaya yang dapat berkembang menjadi kanker jika tidak segera dihilangkan. Sekitar 10 persen dari mereka yang diuji dalam proses skrining menderita polip ini. Laporan IKNL menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara survei penduduk dengan kasus kanker usus besar. Setelah inisiasi skrining pada tahun 2014 dan 2015, tercatat peningkatan kasus baru kanker usus besar. Hal ini karena survei tersebut menghasilkan lebih banyak deteksi tumor pada individu tanpa gejala. Namun, mulai tahun 2016 dan seterusnya, jumlahnya menurun drastis. Diperkirakan akan terjadi penurunan dari enam belas ribu menjadi dua belas ribu kasus setiap tahunnya antara tahun 2016 dan 2022.

Peningkatan Tingkat Kelangsungan Hidup dan Intervensi yang Kurang Invasif

Berkat deteksi dini, lebih banyak orang yang selamat dari kanker usus besar karena penyakit ini lebih mudah dikendalikan pada tahap ini. Misalnya, pada tahun 2010, 61 persen dari mereka yang didiagnosis menderita kanker usus besar masih hidup setelah lima tahun. Angka ini meningkat menjadi 71 persen untuk kasus yang didiagnosis pada tahun 2017. Terlebih lagi, intervensi pengobatan untuk kanker usus besar pada tahap awal jauh lebih tidak invasif dibandingkan pada tahap selanjutnya. Hal ini terlihat dari penurunan jumlah pasien kanker dubur yang memerlukan pengangkatan dubur. De Wilt cukup optimis dengan hasil yang dicapai selama ini melalui survei populasi. Namun, ia mengakui bahwa masih ada ruang untuk perbaikan, mengingat 30 persen populasi tidak menanggapi undangan pemeriksaan. Ia percaya bahwa angka-angka ini dapat ditingkatkan, sehingga meningkatkan gambaran keseluruhan pasien dengan potensi kanker usus besar. Saat kami terus menyaring mereka yang berusia antara 55 hingga 75 tahun, kami berharap manfaat ini akan bertahan selama bertahun-tahun yang akan datang. Mereka yang pertama kali menjalani pemeriksaan pada usia 55 tahun pada tahun 2014 kini berusia 65 tahun dan masih memiliki sepuluh tahun lagi untuk menjalani pemeriksaan.

kanker usus besar

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*