Artikel ini terakhir diperbarui pada September 27, 2023
Table of Contents
Feyenoord Merayakan Kemenangan Bersejarah dengan Kemenangan 0-4 Melawan Ajax
Feyenoord Mencetak Sejarah dengan Kemenangan Tandang Besar-besaran
Dalam tampilan keterampilan dan dominasi yang menakjubkan, Feyenoord muncul sebagai pemenang dalam pertandingan Klasik yang terhenti dengan kemenangan telak 0-4 melawan rival mereka, Ajax. Santiago Giménez mencuri perhatian dengan hattrick yang luar biasa, meninggalkan tim Amsterdam dalam kekalahan.
Giménez Menyelesaikan Kesepakatan
Pertandingan dilanjutkan kembali pada menit ke-55 dan tidak butuh waktu lama bagi Giménez untuk mencetak golnya. Hanya beberapa menit setelah babak kedua dimulai, dia mencetak gol ketiganya pada pertandingan tersebut, menambah dua gol sebelumnya dari pertandingan hari Minggu. Igor Paixão juga mencetak gol pada hari Minggu, mengamankan keunggulan 0-3 untuk Feyenoord.
Kemenangan Bersejarah
Kemenangan bersejarah ini menandai pertama kalinya Feyenoord meraih kemenangan tandang signifikan melawan Ajax di sebuah kompetisi. Itu juga menyamai rekor kekalahan kandang terbesar Ajax di Eredivisie, yaitu kekalahan 0-4 melawan PSV pada tahun 2005.
Tidak Ada Kerusuhan dan Kemenangan untuk Feyenoord
Pertandingan Klasik telah dihentikan pada hari Minggu karena kembang api di lapangan, yang meningkat menjadi gangguan di luar stadion. Kekhawatiran akan potensi kerusuhan membayangi pertandingan hari Rabu, namun pertandingan tetap berjalan tanpa insiden lebih lanjut. Kemenangan Feyenoord di Amsterdam memastikan kemenangan kedua berturut-turut mereka di sana musim ini.
Perubahan Nasib
Kemenangan Feyenoord mengantarkan mereka ke peringkat ketiga Eredivisie, sementara Ajax yang tengah krisis justru terpuruk di peringkat empat belas dengan hanya mengumpulkan lima poin. Ajax akan menghadapi RKC Waalwijk dalam pertandingan tandang pada hari Sabtu, sementara Feyenoord akan menghadapi Go Ahead Eagles di kandang.
Upaya Ajax untuk Membalikkan Keadaan
Meskipun Feyenoord memimpin 0-3 pada hari Minggu, masih ada harapan bagi Ajax untuk bangkit. Tim Amsterdam memilih pendekatan yang lebih menyerang, dimulai dengan Chuba Akpom dibandingkan bek Anass Salah-Eddine yang secara mengejutkan bermain di pertandingan sebelumnya.
Giménez Terus Bersinar
Hanya butuh empat menit bagi Giménez untuk mencetak gol. Pertahanan Ajax, seperti penampilan mereka pada hari Minggu, tersendat, membiarkan bola menuju ke striker Meksiko, yang memanfaatkan peluang untuk mencetak gol. Gol ketiga Giménez pada pertandingan tersebut menjadikan total golnya di musim ini menjadi sembilan, memperkuat posisinya sebagai salah satu pencetak gol terbanyak Feyenoord. Dia kini bergabung dengan hanya enam pemain Feyenoord yang meraih hattrick di Klasik.
Usai gol Giménez, ketegangan yang sempat terjadi dalam pertandingan segera mereda. Terlepas dari upaya Ajax, Johan Cruijff ArenA yang kosong gagal memberikan peluang mencetak gol nyata bagi tim tuan rumah.
Kembalinya Ueda dan Dominasi Feyenoord
Feyenoord mempunyai beberapa peluang untuk memperbesar keunggulan lewat tembakan jarak jauh Paixão, sundulan Gernot Trauner yang nyaris tidak menemui sasaran, dan percobaan jarak dekat pemain pengganti Ondrej Lingr. Meski terjadi banyak pergantian pemain dari kedua tim, skor tetap tidak berubah di Johan Cruijff ArenA. Striker Ayase Ueda juga kembali ke lapangan setelah cedera.
Kemenangan Feyenoord memang pantas didapat, karena mereka mengungguli rival mereka asal Amsterdam di kedua babak pertandingan. Keberhasilan mereka baru-baru ini menunjukkan performa kuat mereka, setelah memenangkan lima pertandingan terakhir mereka dan mencetak total 23 gol yang mengesankan.
Ajax Berjuang dengan Krisis yang Berkelanjutan
Kekalahan dari Feyenoord hanya menambah krisis yang memuncak di Ajax. Sebelum pertandingan, Ketua Pier Eringa dari dewan pengawas Ajax mengumumkan kepergiannya, tak lama setelah direktur teknis Sven Mislintat membuat keputusan yang sama. Dengan kekalahan tersebut, Ajax kini hanya terpaut dua poin dari zona degradasi.
Kemenangan bersejarah Feyenoord menjadi bukti keterampilan dan tekad mereka, sementara Ajax menghadapi perjuangan berat untuk membalikkan nasib buruk mereka.
Feyenoord
Be the first to comment