Pemain Tenis Brasil Beatriz Haddad Maia Membuat Sejarah di Roland Garros

Artikel ini terakhir diperbarui pada Juni 7, 2023

Pemain Tenis Brasil Beatriz Haddad Maia Membuat Sejarah di Roland Garros

Beatriz Haddad Maia

Pemain Tenis Brasil Membuat Sejarah di Roland Garros

Beatriz Haddad Maia, petenis berusia 25 tahun asal Brasil, mengukir sejarah di Prancis Terbuka dengan mencapai semifinal turnamen Grand Slam. Ini adalah pencapaian besar bagi tenis Brasil, karena tidak ada wanita dari negara tersebut yang pernah melaju ke empat besar kompetisi tunggal di Roland Garros. Terakhir kali seorang Brasil berhasil mencapai semifinal Grand Slam adalah pada tahun 1968.

Comeback Memukau Melawan Ons Jabeur

Haddad Maia mengamankan tempatnya di semifinal dengan mengalahkan Ons Jabeur dalam pertandingan tiga set yang melelahkan. Setelah kalah pada set pertama 3-6, Haddad Maia melakukan comeback yang menakjubkan, memenangkan tiebreak set kedua 7-6(5) dan kemudian mendominasi set terakhir 6-1.

Bakat dan Ketahanan Ditampilkan

Kemenangan tersebut menunjukkan bakat dan ketahanan Haddad Maia sebagai petenis. Dia berjuang dengan permainan servisnya di set pertama, memenangkan hanya 10 dari 26 poin penyelamatannya. Namun, ia bangkit kembali pada set kedua, memenangkan tiebreak dan kemudian mengambil kendali pertandingan pada set terakhir. Kemampuan Haddad Maia untuk menyesuaikan permainannya dan tetap fokus di bawah tekanan sangat penting untuk kemenangannya.

Penampilan Semifinal Pertama di Grand Slam

Sebelum penampilannya yang mengesankan di Prancis Terbuka, Haddad Maia tidak pernah melewati putaran kedua turnamen Grand Slam. Penampilannya di Paris telah menjadi terobosan untuk karirnya, mendorongnya ke peringkat sepuluh besar untuk pertama kalinya. Ini adalah pencapaian luar biasa bagi pemain yang turun peringkat karena skorsing doping tiga tahun lalu.

Pertandingan Semifinal Putri

Iga Swiatek/Coco GauffBeatriz Haddad Maia
Karolina MuchovaAryna Sabalenka

Warisan Legenda Tenis Maria Bueno

Laju bersejarah Haddad Maia di Prancis Terbuka menarik perhatian legenda tenis Brasil Maria Bueno. Bueno mencapai perempat final di Roland Garros dan Wimbledon pada tahun 1968 dan semifinal di AS Terbuka. Kesuksesan Bueno membuka jalan bagi pemain Brasil lainnya untuk mengikuti jejaknya, termasuk Gustavo Kuerten, yang meraih tiga gelar di Roland Garros pada awal 2000-an.

Jabeur Terputus di Set Ketiga

Jabeur, unggulan ketujuh di Prancis Terbuka tahun ini, bermain bagus di awal pertandingan, mendominasi reli dan mencetak lebih banyak winner daripada Haddad Maia. Namun, dia mulai melakukan kesalahan sendiri dan kehilangan fokus saat pertandingan berlanjut. Pada set ketiga, Jabeur yang frustrasi menendang bola menjauh setelah servis yang dilakukan, memberi Haddad Maia break point yang krusial.

Hasil Campuran untuk Matwé Middelkoop

Pemain Belanda Matwé Middelkoop memiliki hasil yang beragam di Prancis Terbuka. Ia dan pasangannya dari Indonesia Aldila Sutjiadi kalah di semifinal ganda campuran dari Miya Kato dari Jepang dan Tim Pütz dari Jerman. Namun, Middelkoop masih dalam perebutan gelar ganda putra, setelah melaju ke semifinal bersama rekannya dari Jerman, Andreas Mies.

Kesimpulan

Terobosan Beatriz Haddad Maia di Prancis Terbuka telah menginspirasi penggemar tenis di Brasil dan di seluruh dunia. Bakat, ketangguhan, dan tekadnya telah terlihat sepenuhnya, dan dia telah menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi dengan kerja keras dan tekad. Saat dia bersiap untuk pertandingan semifinal, Haddad Maia membuktikan bahwa dia termasuk di antara pemain terbaik di dunia.

Beatriz Haddad Maia

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*