Departemen Kehakiman AS menggugat Apple

Artikel ini terakhir diperbarui pada Maret 22, 2024

Departemen Kehakiman AS menggugat Apple

US Justice Department sues Apple

Perselisihan Hukum yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Dalam sebuah langkah bersejarah, Departemen Kehakiman AS, yang didukung oleh enam belas negara bagian, telah menarik rantai perusahaan teknologi besar Apple dengan meluncurkan tuntutan hukum yang berat terhadap perusahaan tersebut. Apple dituduh menerapkan praktik persaingan tidak sehat dengan produk andalannya – iPhone. Faktanya, penjualan iPhone menghasilkan lebih dari lima puluh persen pendapatan tahunan Apple, menghasilkan pendapatan kotor lebih dari 350 miliar euro pada tahun lalu. Dalam konferensi pers yang diterangi oleh Jaksa Agung Merrick Garland, terungkap bahwa Apple diduga terlibat dalam praktik “eksklusif dan anti-persaingan” yang berdampak negatif terhadap konsumen dan pengembang aplikasi. Garland menjelaskan bahwa praktik-praktik ini mengakibatkan terbatasnya pilihan bagi konsumen, harga yang melambung, kurangnya inovasi, dan penurunan kualitas. Bagi pengembang aplikasi, situasi ini diperburuk dengan adanya paksaan untuk mematuhi peraturan ketat Apple, yang secara efektif mengisolasi mereka dari persaingan.

Yang Rumit Strategi Apple

Pertentangan di sini bukan hanya mengenai satu pelanggaran saja. Sebaliknya, inti perdebatannya adalah strategi abadi yang telah didalangi Apple selama bertahun-tahun. Cakupannya berkisar dari kebijakan App Store hingga biaya yang harus dibayar oleh pengembang, hingga akses pihak ketiga ke fungsi-fungsi penting iPhone. Selama bertahun-tahun, Apple telah dengan cermat membangun sebuah ekosistem – perpaduan harmonis antara produk yang dijualnya dan perangkat lunak eksklusif/premiumnya – yang menawarkan integrasi tanpa batas dan fungsionalitas yang lancar. Pendekatan ini telah menjadi kekuatan pendorong yang signifikan di balik daya tarik merek tersebut di mata konsumen. Namun, sisi lain dari fenomena ini adalah mengurangi daya tarik untuk membeli perangkat dari merek lain, yang mungkin lebih murah, karena kekhawatiran tentang kompatibilitas dan integrasi. Jaksa penuntut tidak henti-hentinya menyatakan bahwa praktik tidak adil tersebut diwujudkan dalam berbagai cara. Bank didorong untuk berkolaborasi melalui Apple Pay untuk pembayaran nirsentuh, sekaligus dilarang memanfaatkan teknologi ini di aplikasi mereka. Menariknya, di bawah tekanan Komisi Eropa, Apple telah menunjukkan tanda-tanda menyerah dalam hal ini. Selain itu, pembatasan seperti Apple Watch hanya berfungsi optimal dengan iPhone sementara jam tangan pintar dari produsen lain yang memiliki masalah kompatibilitas dengan iPhone juga telah disoroti oleh departemen kehakiman.

Kebingungan iMessage

Keluhan yang semakin bertambah adalah kenyataan bahwa layanan perpesanan Apple – iMessage – hanya menawarkan fungsionalitas optimal antar perangkat Apple. Pesan yang dikirim ke perangkat non-Apple menghasilkan pesan SMS dengan kualitas lebih rendah. Di AS, di mana iMessage telah mengambil peran sebagai media komunikasi utama (sebutan yang dipegang oleh WhatsApp di banyak negara lain), hal ini telah menimbulkan banyak protes. Pengkodean warna pada latar belakang pesan teks semakin memperburuk kesenjangan – berubah menjadi biru untuk pesan Apple-ke-Apple, dan hijau saat dikirim ke perangkat Android. Ini pada dasarnya mengecualikan pengguna perangkat Android dari percakapan grup yang berpusat pada perangkat Apple. Departemen Kehakiman juga menunjukkan bahwa pesan yang muncul dalam gelembung hijau tidak dienkripsi, kualitas video jauh lebih rendah, dan pengguna tidak dapat memodifikasinya setelah pengiriman. Semua ini adalah konsekuensi dari pesan yang dikirim sebagai SMS.

Potensi Dampaknya

Gugatan Departemen Kehakiman Amerika ini melambangkan serangan langsung terhadap Apple dan praktiknya. Raksasa teknologi tersebut diperkirakan akan menentang tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa kasus tersebut mengancam etos inti perusahaan dan dapat menghambat kemampuannya untuk menghasilkan produk teknologi yang dicintai. Namun, hal ini hanya menandai tahap awal dari proses hukum yang berbelit-belit dan berkepanjangan, dengan pertaruhan yang sangat besar. Mengambil salah satu gadget yang paling disayangi masyarakat Amerika bukanlah sebuah langkah yang bisa dianggap enteng. Dengan pangsa pasar dominan sebesar 65 persen di AS saja, Apple merupakan lawan yang tangguh. Masalah yang lebih rumit adalah kasus terpisah yang sedang ditangani oleh UE terhadap Apple, yang baru-baru ini mengakibatkan denda senilai hampir 2 miliar euro yang dibebankan kepada raksasa teknologi tersebut.

Departemen Kehakiman AS menggugat Apple

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*