Ribuan Orang Mengungsi dan Nyawa Hilang: Krisis Pengungsi Libya yang Berkelanjutan

Artikel ini terakhir diperbarui pada September 21, 2023

Ribuan Orang Mengungsi dan Nyawa Hilang: Krisis Pengungsi Libya yang Berkelanjutan

Libyan displacement

Pengungsian dan Kehancuran

Setidaknya 43.059 orang mengungsi akibat cuaca buruk dan bencana banjir di timur laut Libya. Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan bahwa banyak orang masih pindah, terutama dari kota Derna yang paling terkena dampaknya, karena kekurangan air minum. Mereka yang terkena dampak mencari perlindungan di Tobruk, yang terletak lebih jauh ke timur, atau bermigrasi ke barat ke Benghazi, seringkali tinggal bersama anggota keluarga.

Dampak Badai Daniel

Wilayah tersebut mengalami hujan lebat pada tanggal 10 dan 11 September setelah Badai Daniel. Sayangnya, kejadian ini bukan yang pertama terjadi di kota Derna yang terletak di muara sungai dengan nama yang sama. Sebagai tanggapan, dua bendungan dibangun di luar kota pada tahun 1970-an sebagai upaya untuk mengatur ketinggian air. Namun, kurangnya pemeliharaan menyebabkan runtuhnya bendungan secara tak terduga saat terjadi badai.

Banyak Nyawa yang Hilang

Aliran air yang deras melonjak ke seluruh kota, menyebabkan setidaknya seperempat Derna hancur. Ribuan nyawa melayang, meski jumlah pasti korban masih belum diketahui. Data terbaru dari IOM menunjukkan bahwa sejauh ini setidaknya empat ribu jenazah telah ditemukan, dan angka ini terus meningkat. Tragisnya, di antara para korban terdapat ratusan migran yang melakukan perjalanan ke Libya utara dengan harapan mencapai Eropa melalui laut.

Krisis yang Sedang Berlangsung

Dampak badai telah menyebabkan wilayah yang terkena dampak berada dalam krisis, dengan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal atau kebutuhan dasar. Akses terhadap air bersih sangat terbatas, sehingga mengakibatkan meluasnya pergerakan dan pengungsian. IOM berupaya membantu mereka yang terkena dampak, memberikan bantuan darurat, tempat berlindung, dan dukungan.

Upaya Pembangunan Kembali dan Bantuan

Pemerintah Libya, bersama dengan organisasi internasional dan lembaga kemanusiaan, telah meluncurkan upaya terkoordinasi untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi dan memulai rencana rekonstruksi jangka panjang. Fokus utamanya adalah menyediakan tempat penampungan darurat, air bersih, layanan kesehatan, dan pasokan penting bagi mereka yang terkena dampak.

Bantuan Segera

Tempat penampungan darurat telah didirikan untuk menyediakan akomodasi sementara bagi mereka yang mengungsi akibat badai. Upaya sedang dilakukan untuk memastikan bahwa individu yang terkena dampak memiliki akses terhadap air minum bersih dan fasilitas sanitasi. Tim medis juga telah dikerahkan untuk menawarkan layanan kesehatan dan mengobati cedera atau penyakit apa pun akibat bencana tersebut.

Rekonstruksi Jangka Panjang

Rencana rekonstruksi jangka panjang bertujuan untuk memulihkan infrastruktur, termasuk utilitas dasar seperti listrik dan pasokan air. Bendungan yang rusak akan diperbaiki untuk mencegah banjir di masa depan dan memastikan pengaturan air di wilayah tersebut. Selain itu, inisiatif perumahan akan dilaksanakan untuk menyediakan tempat tinggal permanen bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Bantuan dari Komunitas Internasional

Dampak buruk badai ini telah mendorong tanggapan internasional, dengan negara-negara dan organisasi-organisasi menawarkan dukungan untuk meringankan krisis ini. Bantuan keuangan, pasokan bantuan, dan personel khusus telah disediakan untuk membantu upaya pembangunan kembali dan menyediakan layanan penting.

pengungsian Libya

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*