Artikel ini terakhir diperbarui pada Mei 16, 2023
Table of Contents
Pemerintah Membayar Pembongkaran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Dodewaard
Pemerintah Akan Beli Saham Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Dodewaard
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Dodewaard Menjalani Decommissioning pada 2045
Pemerintah Belanda baru-baru ini mengumumkan rencana untuk membeli seluruh saham pemilik pembangkit listrik tenaga nuklir di Dodewaard. Pembangkit tersebut telah ditutup sejak tahun 1997, dan negosiasi telah berlangsung selama bertahun-tahun mengenai penonaktifan pembangkit listrik tenaga nuklir Gelderland.
Menurut Negara, pemilik tidak dapat menanggung biaya penonaktifan pembangkit listrik tenaga nuklir yang akan dimulai pada tahun 2045. Telah disepakati bahwa Kementerian Keuangan akan membeli saham hanya dengan €1, dimana pemegang saham akan mentransfer total ekuitas sebesar €87 juta, yang akan digunakan pemerintah untuk membiayai pembongkaran pabrik.
“Dengan cara ini, dalam situasi saat ini, keadilan ditegakkan semaksimal mungkin pada prinsip ‘pencemar membayar’,” tulis Sekretaris Negara Vivianne Heijnen (Infrastruktur). Kantor Administrasi Kelistrikan Belanda (NEA) memiliki Joint Nuclear Power Plant of the Netherlands (GKN), sedangkan saham NEA dipegang oleh empat perusahaan listrik: ENGIE, EPZ, Vattenfall, dan Uniper.
Decommissioning Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Dodewaard ditutup pada tahun 1997, dan sejak saat itu, pemerintah memikirkan cara menangani limbah radioaktifnya. Diputuskan bahwa pabrik akan menjalani penonaktifan pada tahun 2045, dengan pekerjaan diperkirakan memakan waktu hingga sepuluh tahun.
Awalnya, NEA bertanggung jawab menangani penonaktifan pembangkit listrik Gelderland. Namun, dengan kebutuhan dana negara, pemerintah turun tangan memberikan dukungan keuangan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan energi bersihnya. Dengan begitu, pemerintah berupaya agar biaya proses dekomisioning tidak ditanggung oleh wajib pajak.
Masalah Lingkungan
Pemerhati lingkungan menyambut baik keputusan pemerintah Belanda untuk membiayai penonaktifan pabrik, dan mereka berharap langkah ini akan membuka jalan bagi penutupan pabrik lain di seluruh negeri. Penutupan pabrik dipandang sebagai langkah signifikan untuk mencapai tujuan energi bersih Belanda sejalan dengan Perjanjian Paris.
Proses penonaktifan terjadi di tengah meningkatnya seruan bagi negara-negara di seluruh Eropa untuk menghentikan tenaga nuklir. Bencana Fukushima di Jepang pada tahun 2011 dan bencana Chernobyl pada tahun 1986 terus menegaskan potensi risiko yang terkait dengan energi nuklir. Oleh karena itu, penonaktifan pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan prioritas utama di seluruh Eropa, dengan banyak negara mempertimbangkan alternatif selain tenaga nuklir.
Kesimpulan
Komitmen pemerintah Belanda untuk membiayai penonaktifan pembangkit listrik tenaga nuklir di Dodewaard merupakan tonggak penting dalam target energi bersih negara sejalan dengan Perjanjian Paris. Proses penonaktifan akan memakan waktu lebih dari satu dekade, dengan pemerintah bekerja sama dengan perusahaan untuk memastikan penonaktifan dilakukan dengan aman dan efisien.
Dengan meningkatnya kekhawatiran atas potensi risiko yang ditimbulkan oleh tenaga nuklir, negara-negara di seluruh Eropa secara aktif mempertimbangkan alternatif. Penonaktifan pabrik di Dodewaard kemungkinan akan memberikan peta jalan untuk penonaktifan banyak pabrik lain di Eropa, mempercepat transisi ke sumber energi yang lebih bersih.
pembangkit listrik tenaga nuklir Dodeward
Be the first to comment