Mantan pemain kriket Pakistan dicari karena mencoba membunuh Geert Wilders

Artikel ini terakhir diperbarui pada April 17, 2023

Mantan pemain kriket Pakistan dicari karena mencoba membunuh Geert Wilders

Geert Wilders

Mantan pemain kriket Pakistan dicari karena mencoba membunuh Geert Wilders

Badan Penuntut Umum (OM) Belanda telah mengumumkan akan menuntut seorang pria Pakistan berusia 37 tahun atas penghasutan, ancaman, dan percobaan hasutan untuk membunuh. Pria itu diduga telah menawarkan sekitar €21.000 pada tahun 2018 melalui video internet untuk pembunuhan Geert Wilder, pemimpin partai politik Belanda, Party for Freedom (PVV).

Tersangka, yang tinggal di Pakistan pada saat video tersebut dibuat, saat ini masih berada di Pakistan. Belanda telah meminta agar Pakistan menyerahkan surat panggilan kepadanya, tetapi tidak pasti apakah Pakistan akan bekerja sama. Di masa lalu, Pakistan belum menanggapi permintaan dari Belanda untuk mendengarkan tersangka.

Belanda tidak memiliki perjanjian bantuan hukum dengan Pakistan, dan karena itu, Pakistan tidak diwajibkan secara hukum untuk bekerja sama. Sidang dijadwalkan pada 29 Agustus, dan pihak berwenang Pakistan sampai saat itu harus bekerja sama dengan pemindahan tersangka.

Awalnya, Kejaksaan tidak mengonfirmasi bahwa ancaman itu ditujukan kepada Wilders. Departemen Kehakiman menyebut ancaman itu dibuat terhadap “anggota parlemen.” Namun, tak lama setelah pengumuman ini, Wilders mengonfirmasi di Twitter bahwa dia adalah target yang dituju dari ancaman tersebut.

Tersangka dilaporkan mantan pemain kriket dan selebriti di Pakistan. Karena profilnya yang tinggi, polisi Belanda dan Kejaksaan Umum dapat mengidentifikasinya.

Ancaman terhadap Wilders tidak jarang. Wilders dikenal karena pandangan kontroversialnya tentang Islam dan imigrasi, dan sebelumnya telah menerima ancaman pembunuhan dari kelompok ekstremis. Pada tahun 2004, pembuat film Theo van Gogh dibunuh di Amsterdam oleh seorang Islamis Belanda-Maroko, yang menyebabkan Wilders terus-menerus berada di bawah perlindungan polisi.

Menanggapi ancaman terbaru tersebut, Wilders menyatakan tidak akan tinggal diam dan akan terus bersuara menentang Islamisasi dan terorisme. Dia juga berterima kasih kepada polisi Belanda dan Kejaksaan Umum atas upaya mereka dalam mengidentifikasi tersangka.

Kasus ini menyoroti tantangan untuk menuntut individu yang melakukan kejahatan lintas batas internasional. Dalam kasus ini, tersangka melakukan tindak pidana di Belanda, namun saat ini berdomisili di Pakistan. Tanpa perjanjian bantuan hukum, Belanda tidak dapat memaksa Pakistan untuk bekerja sama dalam pemindahan tersangka.

Namun, kasus ini juga menunjukkan kekuatan kerjasama internasional dalam penegakan hukum. Polisi Belanda dan Kejaksaan Umum dapat mengidentifikasi tersangka meskipun lokasinya di Pakistan, dan bekerja sama dengan pihak berwenang Pakistan untuk membawanya ke pengadilan.

Kesimpulannya, penuntutan pria Pakistan karena menawarkan uang untuk pembunuhan Geert Wilder menyoroti ancaman kekerasan yang sedang berlangsung terhadap tokoh masyarakat yang mengekspresikan pandangan kontroversial tentang Islam dan imigrasi. Ini juga menunjukkan kesulitan untuk menuntut kejahatan internasional dan pentingnya kerja sama internasional dalam penegakan hukum.

Geert Wilders, pakistan

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*