Dari Pork Tenderloin hingga Udang, Food Bank Happy

Artikel ini terakhir diperbarui pada Januari 3, 2024

Dari Pork Tenderloin hingga Udang, Food Bank Happy

food bank

Pir rebus, roulade, tenderloin babi, dan udang. Kedengarannya mewah, tapi inilah produk yang dikeluarkan bank makanan setelah liburan usai. Setiap tahun, supermarket mencoba membeli sedemikian rupa sehingga mereka harus membuang sesedikit mungkin, namun mereka tidak menjual seluruh stoknya. Kemana perginya makanan itu?

Kemurahan Hati Supermarket

Banyak supermarket menyumbangkan sisa produk ke bank makanan lokal. Albert Heijn mengatakan mereka melakukan hal ini dengan 4,2 juta produk per tahun. Bank makanan senang dengan kemurahan hati tersebut. Di Den Haag saja, ratusan keluarga dapat membeli produk-produk mewah, yang terkadang umur simpannya sangat pendek.

“Kami menerima banyak oliebollen dan stollen Natal. Umur simpannya hingga 1 Januari, tapi Anda masih bisa memakannya dalam beberapa hari mendatang,” kata Bilal Sahin dari bank makanan Haaglanden. Selain labu dan salad, seorang pelanggan di toko di Den Haag juga mengambil sekantong oliebollen. “Saya akan membawa beberapa dan membekukannya. Lalu kita bisa membuat hadiahnya di bulan April.”

Upaya Meminimalkan Sampah

Sebelum produk masuk ke bank makanan, supermarket besar terlebih dahulu mencoba menjual produk sebanyak mungkin. Mereka sering kali menawarkan diskon besar, dan beberapa supermarket menurunkan harga hingga 70 persen setelah liburan. Selain itu, paket khusus dengan sisa produk mewah juga tersedia untuk dijual.

Jaringan supermarket Plus memberi toko pilihan untuk menyumbangkan atau menjual sisa produk dengan harga lebih murah. Lidl, di sisi lain, mempertahankan pendekatan biasa dalam menangani produk sisa sepanjang tahun.

Dampak terhadap Pasokan Bank Makanan

Berkurangnya jumlah sampah makanan merupakan kabar baik, namun hal ini juga berarti berkurangnya pasokan bagi bank makanan. Hal ini juga terlihat di Rotterdam, di mana pemasok besar telah menyebabkan pengurangan makanan siap saji dan produk khusus liburan. Akibatnya, bank pangan mengalami penurunan pasokan, khususnya buah-buahan dan sayur-sayuran.

Produk yang tidak dijual di saat-saat terakhir atau dikirim ke bank makanan akan berakhir menjadi pakan hewan seperti babi, sapi, dan ayam.

Bank makanan

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*