Bayi Penyu Ditemukan di Fosil Prasejarah

Artikel ini terakhir diperbarui pada Desember 8, 2023

Bayi Penyu Ditemukan di Fosil Prasejarah

prehistoric fossils

Diterbitkan pada 15 September 2022

Penelitian baru mengungkap identitas sebenarnya dari fosil prasejarah

Temuan baru-baru ini telah membalikkan keyakinan lama tentang dua fosil kecil prasejarah yang awalnya dianggap sebagai sisa-sisa tumbuhan. Secara luas diasumsikan bahwa fosil-fosil ini, yang ditemukan di Kolombia pada pertengahan abad ke-20 dan berukuran 5 dan 6 sentimeter, berasal dari sphenophyllales, spesies tumbuhan mirip pakis yang telah punah.

Namun, dalam peristiwa yang mengejutkan, para peneliti dari Universitas Del Rosario di Bogota telah memberikan pencerahan baru tentang sifat sebenarnya dari fosil-fosil tersebut. Setelah diperiksa lebih dekat, ditemukan lapisan halus jaringan tulang spons, menghilangkan anggapan bahwa ini adalah fosil tumbuhan.

Bertekad untuk mengungkap misteri tersebut, para peneliti menggali lebih jauh dengan membandingkan fosil tersebut dengan sisa-sisa vertebrata, sehingga menghasilkan sebuah penemuan yang menakjubkan. Secara meyakinkan ditetapkan bahwa fosil tersebut sebenarnya adalah cangkang bayi penyu. Apa yang awalnya ditafsirkan sebagai urat daun yang rumit ternyata merupakan pola pertumbuhan tulang, yang secara meyakinkan menegaskan asal usulnya yang sebenarnya.

Wawasan tentang masa lalu bayi penyu

Bukti menunjukkan bahwa penyu kecil ini kemungkinan berusia kurang dari satu tahun, sehingga memberikan gambaran sekilas tentang tahap awal kehidupan mereka. Menariknya, ada spekulasi bahwa mereka mungkin termasuk dalam spesies penyu yang telah punah dan mampu mencapai ukuran sangat besar, sehingga menambah dimensi baru pada pemahaman kita tentang keanekaragaman hayati prasejarah.

Temuan penting ini tidak hanya menantang kebijaksanaan konvensional namun juga memicu gelombang keingintahuan dan daya tarik di kalangan ilmuwan dan peminatnya. Fosil-fosil tersebut dijuluki ‘Turtwig’, mirip dengan karakter Pokémon populer yang dikenal karena perpaduan karakteristik tumbuhan dan kura-kura. Penelitian luar biasa ini telah didokumentasikan dalam jurnal terkemuka Palaeontologia Electronica.

fosil prasejarah

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*