Reformasi Migrasi Australia

Artikel ini terakhir diperbarui pada Desember 11, 2023

Reformasi Migrasi Australia

Australia's Migration Reform

Reformasi Migrasi Australia

Australia telah mengumumkan peraturan visa yang lebih ketat yang bertujuan untuk mengatasi “sistem migrasi yang rusak” dan secara signifikan mengurangi masuknya migran. Negara ini berupaya untuk mempersulit proses mendapatkan visa, khususnya bagi pelajar internasional dan pekerja berketerampilan rendah. Langkah-langkah baru ini diharapkan dapat mengurangi separuh arus migrasi selama dua tahun ke depan.

Perspektif Pemerintah

Menurut Menteri Dalam Negeri Australia Clare O’Neil, pengetatan peraturan visa dimaksudkan untuk “mengembalikan tingkat migrasi ke normal”. Pemerintah bertujuan untuk melawan peningkatan imigrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang sebagian besar didorong oleh lonjakan jumlah pelajar internasional, yang diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022-2023. Perdana Menteri Albanese menekankan perlunya memulihkan tingkat migrasi Australia ke “tingkat yang berkelanjutan”, dan menekankan bahwa “sistemnya telah rusak”.

Peningkatan Siswa Internasional

Selama dekade terakhir, jumlah pelajar internasional di Australia meningkat lebih dari dua kali lipat, dari sekitar 340.000 pada tahun 2012 menjadi 650.000 saat ini. Dengan menerapkan langkah-langkah baru ini, Australia berencana membatasi masuknya pengungsi ke jumlah maksimum 250.000 orang per tahun.

Wawasan dari Koresponden Sydney

Sudut Pandang Reporter

“Australia adalah negara migran, dan hampir satu dari dua warga Australia memiliki orang tua yang lahir di luar negeri. Negara ini juga membutuhkan imigran untuk mengisi semua lapangan pekerjaan. Namun jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk berpendapat bahwa arus masuk orang baru saat ini terlalu tinggi. Dengan strategi migrasi yang baru, pemerintah berupaya mendatangkan orang-orang yang dibutuhkan negara untuk mengisi lapangan kerja, namun juga mencegah orang-orang yang tidak berkontribusi cukup terhadap perekonomian.”

Aturan Visa Baru

Peraturan baru tersebut menetapkan bahwa siswa internasional harus mencapai nilai yang lebih tinggi dalam tes bahasa Inggris dan tidak dapat lagi memperpanjang masa tinggal mereka di Australia. Sebaliknya, pekerja yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah dan cepat mendapatkan visa, dan bisa mendapatkan visa dalam waktu seminggu berdasarkan peraturan yang telah direvisi. Hal ini diharapkan dapat memudahkan perusahaan Australia dalam merekrut migran terampil.

Dampak COVID-19

Lonjakan migrasi baru-baru ini terutama disebabkan oleh besarnya gelombang masuk setelah pembukaan kembali perbatasan. Perbatasan Australia ditutup selama hampir dua tahun selama pandemi virus corona, sehingga mendorong pemerintah untuk meningkatkan tingkat migrasi pada tahun lalu dengan tujuan khusus membantu perusahaan dalam merekrut pekerja.

Reformasi Migrasi Australia

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*