Transavia Dihukum karena Pekerjaan Magang yang Tidak Adil

Artikel ini terakhir diperbarui pada April 9, 2024

Transavia Dihukum karena Pekerjaan Magang yang Tidak Adil

Transavia

Ikhtisar Kasus Transavia

Transavia Airlines, sebuah perusahaan terkemuka di sektor penerbangan, harus membayar denda sebesar 46.000 Euro sebagai denda karena mempekerjakan enam puluh pekerja magang sebagai karyawan tetap secara tidak sah. Perusahaan tidak hanya menghadapi denda yang besar, tetapi pekerja magang juga berhak mendapatkan gaji dan tunjangan yang sah secara retrospektif. Akibatnya, akibat dari kesalahan perhitungan ini menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi maskapai penerbangan sebesar 623.000 Euro.

Membuka Investigasi pada Transavia

Inspektorat Tenaga Kerja Belanda memulai serangkaian investigasi terhadap Transavia pada tahun sebelumnya menyusul serangkaian laporan pengaduan. Penyelidikan yang dilakukan mengungkapkan bahwa enam puluh siswa dari lima institusi kejuruan yang berbeda diperlakukan secara tidak adil oleh perusahaan penerbangan selama masa magang mereka. Juru bicara Transavia menegaskan, pihaknya sudah mengantisipasi denda yang besar dan karenanya sudah melakukan pengaturan pembayarannya. Juru bicara tersebut lebih lanjut menambahkan, “Kami telah memperhatikan kejadian pelaporan ini dan akan memulai penyelidikan yang sesuai.”

Meneliti Parameter Ketenagakerjaan

Fokus penelitian investigasi ini berkisar pada pekerja magang yang melayani maskapai tersebut antara Februari 2022 dan Juni 2022. Yang mengejutkan, mereka tidak hanya diberi tanggung jawab yang sama dengan pramugari tetapi juga harus mengikuti jadwal kerja yang serupa. Mengutip fakta-fakta ini, Pengawasan Ketenagakerjaan menyimpulkan bahwa terdapat ikatan kerja yang signifikan antara perusahaan dan pekerja magang, sehingga mereka dibayar rendah selama masa kerja mereka. Inspektorat Ketenagakerjaan tidak membatasi tindakannya pada gugatan ini namun melakukan serangkaian pembicaraan musyawarah dengan beberapa lembaga pendidikan dan Inspektorat Pendidikan. Hal ini untuk menekankan bahwa “titik fokus magang haruslah pembelajaran” dan bukan bekerja sebagai karyawan tetap. Pengawasan Ketenagakerjaan menekankan bahwa perusahaan sebaiknya tidak mempekerjakan pekerja magang sebagai pekerja tetap.

Kesimpulan

Denda Transavia merupakan pengingat keras bagi perusahaan untuk menjaga integritas magang dan memastikan magang tetap menjadi peluang pembelajaran dan bukan sumber tenaga kerja murah. Pembagian tanggung jawab yang adil, kompensasi yang memadai, dan keseimbangan kehidupan kerja merupakan aspek penting dalam mempertahankan lingkungan belajar yang produktif bagi pekerja magang.

Transavia

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*