Artikel ini terakhir diperbarui pada Februari 27, 2024
Table of Contents
Penurunan Tingkat Hutang yang Signifikan di Kalangan Orang Belanda
Tren Penurunan Utang di Kalangan Belanda
Selama bertahun-tahun, terjadi penurunan nyata dalam jumlah masyarakat Belanda yang menggunakan kredit. Penurunan ini juga terjadi pada mereka yang terlambat membayar cicilan. Menurut Badan Pendaftaran Kredit (BKR), hanya 7,6 juta dari total penduduk Belanda yang memiliki pinjaman, turun dari 7,8 juta pada tahun sebelumnya, dan penurunan besar dibandingkan 9 juta pada empat tahun lalu. Pinjaman ini bisa dalam berbagai bentuk, termasuk kredit bergulir yang diperoleh dari bank dan pinjaman pribadi yang diambil untuk pengeluaran besar seperti pembelian mobil.
Pengetatan Persyaratan Kredit
Alasan utama penurunan serapan kredit ini adalah ketatnya persyaratan kredit yang diberlakukan selama ini. Dari 7,6 juta pemegang pinjaman, sekitar 413.000 orang dilaporkan menunggak, lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 439.000 orang. Hanya sekitar 2,8% penduduk dewasa Belanda (berusia 18 tahun ke atas) yang saat ini mengalami keterlambatan pembayaran pinjaman.
Mengurangi Tunggakan Hipotek
Perbaikan signifikan juga terjadi pada tunggakan hipotek. Jumlah individu yang terlambat membayar telah berkurang lebih dari separuhnya, dari sekitar 48.000 pada empat tahun lalu menjadi sedikit di bawah 27.000 saat ini. BKR mendefinisikan gagal bayar sebagai suatu keadaan di mana jumlah lebih dari €250 belum dibayarkan selama lebih dari sebulan.
Tingkat Utang yang Tinggi Cenderung Terkonsentrasi di Perkotaan
Meskipun angka nasional secara keseluruhan menunjukkan tren menurun, masih ada beberapa pengecualian. Kota-kota besar di Belanda tampaknya memiliki jumlah penduduk yang sangat besar yang harus berjuang dengan kreditor. Heerlen dan Kerkrade di wilayah Limburg juga terkenal karena jumlah penduduknya yang mengalami kesulitan keuangan melebihi rata-rata.
Pertimbangan dan Keterbatasan Angka BKR
Meskipun temuan BKR menunjukkan adanya penurunan utang yang signifikan di kalangan masyarakat Belanda, ada beberapa keterbatasan yang harus dipertimbangkan. Terdapat bentuk kredit lain seperti skema ‘beli sekarang, bayar nanti’, yang sudah umum namun tidak termasuk dalam catatan BKR. Selain itu, BKR tidak mempunyai catatan kegagalan dalam pembayaran pengeluaran bulanan lainnya seperti sewa, tagihan listrik, dan asuransi. Menurut survei CBS pada tahun sebelumnya, sekitar 726.100 rumah tangga melaporkan adanya masalah dalam memenuhi biaya bulanan mereka, meningkat sebesar 17 persen dari tahun sebelumnya. Memenuhi kewajiban keuangan terus menjadi kendala bagi banyak rumah tangga di Belanda sebagaimana dibuktikan oleh statistik ini.
Pikiran Terakhir
Dapat disimpulkan bahwa meskipun jumlah masyarakat Belanda yang menggunakan kredit telah menurun, kelompok tertentu masih menghadapi tantangan keuangan. Memahami keterbatasan data juga memberikan pandangan yang lebih beragam mengenai kesehatan keuangan masyarakat.
Tingkat Hutang, Belanda
Be the first to comment