Tantangan dan Solusi Migrasi Tenaga Kerja

Artikel ini terakhir diperbarui pada Desember 11, 2023

Tantangan dan Solusi Migrasi Tenaga Kerja

labor migration

Migrasi Tenaga Kerja Diperlukan Hingga 2040

Migrasi tenaga kerja hanyalah sebagian solusi terhadap populasi menua dan kekurangan staf. Setelah tahun 2040, hal ini dapat menimbulkan masalah baru. Demikian kesimpulan Dewan Penasihat Migrasi, sebuah dewan penasihat independen pemerintah.

Dewan penasehat tersebut mengkaji dampak migrasi tenaga kerja terhadap ‘tekanan abu-abu’, yaitu rasio antara pekerja dan pensiunan di negara tersebut. Tekanan ini akan meningkat di tahun-tahun mendatang, yang berarti bahwa ketentuan kolektif seperti dana pensiun negara dan layanan kesehatan harus dibiayai oleh lebih sedikit orang.

Tambahan Tiga Juta Pekerja Migran

Untuk menjaga tekanan abu-abu pada tingkat yang ada saat ini, sekitar tiga juta pekerja migran tambahan harus tertarik ke negara ini pada tahun 2040, namun hal ini dianggap “tidak realistis” oleh para peneliti. Ada pilihan lain untuk mengurangi tekanan abu-abu, seperti meningkatkan rata-rata minggu kerja atau usia pensiun negara.

Menurut para peneliti, menarik 50.000 tenaga kerja tambahan setiap tahunnya akan mempunyai dampak yang sama dengan meningkatkan rata-rata jam kerja dalam seminggu sebesar sepuluh menit setiap tahunnya, atau meningkatkan usia pensiun negara sebesar 3,5 bulan per tahun. Setelah sepuluh tahun, rata-rata minggu kerja akan diperpanjang 1 jam 40 menit, atau usia pensiun negara akan dinaikkan tiga tahun.

Ini Akan Mencapai Puncaknya pada tahun 2040

Menurut para peneliti, keseimbangan ini bisa berubah jika terlalu banyak pekerja migran yang dibawa ke Belanda. Ketua dewan penasihat Monique Kremer mencatat bahwa mendatangkan terlalu banyak orang setelah tahun 2040 dapat menyebabkan kelebihan pekerja untuk pekerjaan yang tersedia, sehingga menimbulkan masalah baru.

Gaji Di Atas 40.000 Euro

Tenaga kerja migran, khususnya migran berpengetahuan tinggi dengan gaji kotor lebih dari 40.000 euro, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Para peneliti menyoroti bahwa pekerja migran akan sangat berguna jika mereka memiliki pengetahuan atau keterampilan yang kurang di Belanda, seperti perawat atau teknisi khusus, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja tambahan di negara tersebut.

Bersaing dengan Migran

Para peneliti menyimpulkan bahwa migrasi tenaga kerja selektif, yang hanya menerima migran dengan kualitas unik, dapat bermanfaat bagi Belanda hingga tahun 2040. Namun, mereka juga memperingatkan agar tidak terlalu banyak pekerja migran berupah rendah karena dapat mengarah pada lingkaran setan di mana orang-orang Belanda berada. tidak lagi melamar pekerjaan tertentu, sehingga sektor-sektor tersebut bergantung pada tenaga kerja murah.

Secara keseluruhan, migrasi tenaga kerja berfungsi sebagai solusi parsial terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh populasi menua dan kekurangan staf, namun pertimbangan dan perencanaan yang cermat diperlukan untuk menghindari potensi masalah setelah tahun 2040.

migrasi tenaga kerja

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*