Artikel ini terakhir diperbarui pada Mei 16, 2023
Table of Contents
UE menyetujui kesepakatan Microsoft-Activision Blizzard
Komisi Eropa Memberikan Lampu Hijau untuk Kesepakatan Microsoft untuk Mengakuisisi Penerbit Game
Microsoft telah menerima dorongan yang signifikan dalam mengakuisisi penerbit game Badai salju Activision karena Komisi Eropa (EC) telah mengizinkan kesepakatan untuk dilanjutkan. Keputusan tersebut diambil setelah regulator Inggris mengecam perubahan kepemilikan pada bulan April—dan regulator AS juga dilaporkan menentangnya.
Investigasi
Selama penyelidikan awal, panitia menyimpulkan bahwa akuisisi tersebut dapat menyebabkan persaingan tidak sehat, terutama dalam distribusi game. Regulator meluncurkan penyelidikan yang lebih terfokus, yang menyoroti kemungkinan konsekuensi negatif dari cloud gaming. Salah satu elemen penting dari cloud gaming adalah game dapat dialirkan ke perangkat apa pun, seperti musik atau film, tanpa memerlukan komputer game yang kuat di rumah.
Konsesi
Microsoft, yang memiliki konsol game Xbox, telah membuat beberapa komitmen. Di bawah keputusan EC, pelanggan di UE akan dapat melakukan streaming game Activision Blizzard saat ini dan yang akan datang di platform apa pun yang mereka inginkan, tunduk pada lisensi. Ini juga menyiratkan bahwa platform dapat menawarkan game kepada pelanggan di UE secara gratis. Hingga tahun 2032, perjanjian tersebut tetap berlaku.
Regulator mengatakan perjanjian Microsoft “sepenuhnya mengatasi” kekhawatiran pengawas dan merupakan “peningkatan yang signifikan.”
Kekhawatiran tentang Cloud Gaming
Menurut Martin Coleman, yang melakukan penyelidikan di Inggris, “Microsoft sudah memiliki posisi yang kuat dan keunggulan kompetitif dalam cloud gaming.” Akuisisi tersebut akan memperkuat posisi tersebut, tambah Coleman.
Menanggapi keputusan Inggris, presiden Microsoft Brad Smith mengatakan kepada BBC bahwa itu adalah “hari tergelap” Microsoft dalam empat dekade operasi perusahaan di Inggris. “Pesannya jelas: UE adalah tempat yang lebih diinginkan untuk membangun bisnis daripada Inggris,” tambahnya.
Namun, juru bicara Perdana Menteri Sunak menolak klaim Smith. Inggris dan AS masih menghadapi pertempuran hukum yang cukup besar untuk Microsoft dan Activision Blizzard.
Microsoft, Activision
Be the first to comment