Artikel ini terakhir diperbarui pada Februari 28, 2024
Table of Contents
Perspektif Biro Perencanaan Pusat mengenai Solusi Kekurangan Pasar Tenaga Kerja
Perkenalan
Biro Perencanaan Pusat (CPB) baru-baru ini mengeluarkan peringatan, yang menyatakan bahwa anggapan luas bahwa migrasi tenaga kerja berpotensi memperbaiki situasi pasar tenaga kerja yang ketat mungkin tidak masuk akal seperti yang terlihat. Khususnya, biro tersebut menunjukkan bahwa tindakan pemerintah yang rumitlah yang menyebabkan tekanan pada pasar tenaga kerja.
Migrasi Tenaga Kerja: Anugerah atau Kutukan?
CPB menyatakan argumennya menentang pandangan bahwa mengundang pekerja migran dapat memperbaiki kekurangan pasar tenaga kerja. Pada waktunya, mendatangkan lebih banyak pekerja migran pada akhirnya akan menyebabkan lebih banyak lowongan pekerjaan, menurut CPB. Hal ini disebabkan oleh efek domino; peningkatan migrasi tenaga kerja menyebabkan pertumbuhan populasi, yang mendorong lebih banyak kegiatan ekonomi, yang berpuncak pada penambahan lapangan kerja.
Budaya Kerja Penuh Waktu: Jalan Buntu?
Biro tersebut juga menunjukkan skeptisisme terhadap efektivitas upaya pemerintah untuk membuat masyarakat Belanda menginvestasikan lebih banyak waktu untuk bekerja. Dinyatakan bahwa membuat orang bekerja lebih banyak dapat menyebabkan peningkatan tertentu dalam jumlah jam kerja, meskipun hal ini sepertinya tidak akan menghasilkan perubahan yang signifikan karena budaya kerja paruh waktu yang sudah mengakar di Belanda. Temuan penelitian sebelumnya memberi petunjuk pada kemungkinan bahwa pengasuhan anak gratis sekalipun tidak akan menyebabkan perubahan besar dalam budaya ini.
Skenario Tenaga Kerja Belanda: Sebuah Pemeriksaan Realitas
CPB bertentangan dengan persepsi bahwa orang Belanda hanya mempunyai waktu kerja yang sangat sedikit. Angkatan kerja telah mengalami lonjakan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir, dengan banyak orang yang sebelumnya menganggur kini bergabung dengan dunia kerja. Pada tahun 2022 saja akan terjadi peningkatan angkatan kerja sebesar 200.000 orang.
Meningkatkan Perekonomian: Apa yang Bisa Berhasil?
CPB berpendapat bahwa langkah yang tepat bagi pemerintah adalah mengurangi permintaan tenaga kerja dibandingkan meningkatkan pasokan tenaga kerja. Misalnya, pemeriksaan kritis terhadap pengeluarannya sendiri, khususnya untuk personel baru, perlu dilakukan. Belanja pemerintah telah meningkat pesat sejak tahun 2018, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Sebagian dari masukan fiskal ini diberikan langsung pada proses rekrutmen staf. Hal ini mencakup rekrutmen untuk peran-peran yang terkait dengan manajemen pandemi corona, seperti yang ada di GGD, serta untuk fasilitasi dan pertahanan suaka. Namun, CPB menyoroti bahwa pengeluaran tersebut saat ini tidak dikompensasikan melalui pajak.
Daripada menambah staf, pemerintah harus merancang strategi untuk membuat profesi tertentu lebih menarik. Hal ini mungkin melibatkan pemberian gaji yang lebih tinggi kepada profesi-profesi yang penting secara sosial, sehingga memperkuat daya tarik mereka dibandingkan dengan sektor swasta, seperti yang disarankan oleh direktur CPB Pieter Hasekamp.
Kesimpulan
Pengungkapan Biro Perencanaan Pusat pada dasarnya menantang anggapan konvensional bahwa krisis kelangkaan pasar tenaga kerja dapat dengan mudah diatasi melalui lebih banyak pekerja migran dan menjembatani kesenjangan antara budaya kerja paruh waktu dan penuh waktu. Pemahaman biro ini menyoroti fakta bahwa kebijakan makroekonomi komprehensif yang berfokus pada alokasi pendapatan pajak dan daya tarik lapangan kerja mungkin menjadi perhatian utama dalam mengatasi ketidakcukupan pasar tenaga kerja.
Migrasi Tenaga Kerja
Be the first to comment