Kerusuhan di Argentina saat protes terhadap rencana reformasi Presiden Milei

Artikel ini terakhir diperbarui pada Juni 13, 2024

Kerusuhan di Argentina saat protes terhadap rencana reformasi Presiden Milei

Riots in Argentina

Kerusuhan di Argentina selama protes terhadap rencana reformasi Presiden Milei

Di ibu kota Argentina, Buenos Aires, protes terhadap reformasi Presiden Milei telah berubah menjadi kerusuhan. Rencana ekonomi sayap kanan presiden sayap kanan tersebut disetujui oleh Senat tadi malam (waktu setempat).

Menurut para demonstran, usulan reformasi tersebut akan berdampak pada jutaan warga Argentina. Mereka melemparkan batu ke arah polisi dan membakar mobil. Beberapa orang harus pergi ke rumah sakit.

Gas air mata, peluru karet dan meriam air digunakan untuk melawan demonstran Buenos Aires

Protes tersebut ditujukan terhadap apa yang disebut omnibus law, yang diyakini presiden akan memulihkan perekonomian negara. Undang-undang tersebut antara lain menyangkut privatisasi perusahaan publik dan membuat pasar tenaga kerja lebih fleksibel, namun Milei tidak memiliki mayoritas di parlemen dan sedang berjuang untuk melaksanakan reformasinya.

Undang-undang tersebut telah diajukan ke parlemen awal tahun ini, tetapi tidak mendapat suara mayoritas. Pemungutan suara kini terbagi rata menjadi 36 berbanding 36, dan suara Wakil Presiden Villarruel yang mendukung rencana tersebut menjadi penentu.

Pemotongan besar

Argentina telah gelisah selama berbulan-bulan. Pada akhir tahun lalu, krisis ekonomi dalam negeri menjadi isu utama pemilu. Setelah menjabat pada bulan Desember, pemerintahan Milei mengurangi separuh jumlah kementerian dan mata uangnya didevaluasi. Hal ini menyebabkan penurunan defisit anggaran, namun juga penurunan drastis konsumsi dan aktivitas perekonomian dalam negeri.

Milei kemudian juga memotong subsidi transportasi, bahan bakar, dan energi, sehingga menyebabkan masyarakat Argentina kehilangan seperlima daya beli mereka. Ribuan PNS kehilangan pekerjaan. Hampir 60 persen penduduknya kini hidup di bawah garis kemiskinan.

Pemerintah Argentina juga melakukan pemotongan besar-besaran pada pendidikan tinggi. Misalnya, anggaran dikurangi atau tidak disesuaikan, meskipun terjadi inflasi yang sangat besar. Akibatnya, banyak universitas kini membutuhkan dana. Beberapa universitas mengatakan mereka hanya bisa berfungsi selama beberapa bulan karena dananya akan habis. Pada akhir April, ratusan ribu warga Argentina turun ke jalan sebagai protes terhadap pemotongan pendidikan.

Pagi ini, direktur bank sentral Argentina, Augustin Pesce, mengundurkan diri. Menurut pengumuman pemerintah, posisinya akan diambil alih oleh Federico Furiase, mantan penasihat Presiden Milei.

Kerusuhan di Argentina

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*