Jumlah migran di Italia empat kali lipat

Artikel ini terakhir diperbarui pada April 12, 2023

Jumlah migran di Italia empat kali lipat

migrants

Jumlah migran di Italia empat kali lipat

Italia telah mengumumkan keadaan darurat karena jumlah migran yang tiba di pantainya meningkat empat kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Lebih dari 31.000 migran telah tiba Italia pada tahun 2023, dengan hampir 8.000 migran berhasil melakukan pelayaran. Dalam sepekan terakhir, lebih dari 3.200 migran tiba di negara Eropa selatan itu, dengan 1.389 migran mendarat pada Minggu saja. Para migran telah tiba di Italia dengan perahu atau diselamatkan oleh organisasi bantuan sebelum dibawa ke darat.

Akibat meningkatnya jumlah migran, pemerintah Italia telah mengumumkan keadaan darurat. Pemerintah akan mengucurkan €5 juta dari dana darurat nasional yang akan digunakan untuk “langkah-langkah mendesak” seperti pembentukan pusat penerimaan baru. Pemerintah menyebut “peningkatan jumlah migran yang luar biasa” sebagai alasan keadaan darurat. Tujuan dari dana tersebut adalah untuk menciptakan pusat penerimaan baru untuk menampung para migran, dengan fokus khusus pada “hotspot” Lampedusa, sebuah pulau Italia antara Sisilia dan Tunisia, yang saat ini menjadi rumah bagi 1800 migran. Hanya ada ruang untuk 400 orang, jadi ratusan migran dipindahkan dengan feri ke pusat penerimaan di Sisilia.

Menteri Dalam Negeri Italia Piantedosi telah menyatakan bahwa keadaan darurat akan berlangsung selama enam bulan tetapi tidak akan memberikan penyelesaian struktural untuk masalah migran. Menteri percaya bahwa Uni Eropa (UE) harus mengambil tindakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pemerintah Italia berharap deklarasi keadaan darurat akan menjadi sinyal bagi UE untuk memperhatikan masalah ini dan mengambil tindakan.

Pemerintah Italia dapat menggunakan dana darurat untuk bencana alam, dan deklarasi keadaan darurat menawarkan fleksibilitas untuk membuat pusat penerimaan baru untuk menampung migran, termasuk pusat tertutup bagi mereka yang perlu dipulangkan. Pemerintah percaya bahwa prosedur ini memakan waktu terlalu lama untuk dapat bertindak cepat. Pemerintah Italia berharap deklarasi keadaan darurat akan menjadi sinyal bagi UE untuk memperhatikan masalah ini dan mengambil tindakan.

Jumlah migran terbesar yang tiba di Italia tahun ini berasal dari negara-negara Afrika Barat di Pantai Gading dan Guinea, diikuti oleh Pakistan, Bangladesh, dan Tunisia, menurut Kementerian Dalam Negeri Italia. Sebagai perbandingan, tahun lalu, sebagian besar orang yang melakukan penyeberangan berasal dari Libya dan Tunisia. Rute migrasi dari Afrika melintasi Laut Mediterania berbahaya. Perahu-perahu itu seringkali hampir tidak layak laut dan penuh sesak, dengan penjaga pantai Italia sering menyelamatkan orang di dalamnya dan menenggelamkan orang.

Perdana Menteri Italia Meloni telah berusaha untuk mengurangi jumlahnya migran tiba di negara itu sejak menjabat. Pada awal 2023, Perdana Menteri memperkenalkan undang-undang yang mempersulit organisasi bantuan untuk menyelamatkan migran dari laut. Pemerintah Italia percaya bahwa antara 10% dan 15% dari jumlah total migran yang tiba di Italia terselamatkan sebagai hasil upaya bantuan.

Deklarasi keadaan darurat merupakan langkah penting bagi pemerintah Italia, menandakan perlunya tindakan segera untuk mengatasi krisis migran yang terus meningkat. Sekarang tergantung pada UE untuk mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, dengan pemerintah Italia meminta dukungan mereka untuk menyelesaikan masalah migrasi ilegal di Mediterania.

migran, italia

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*