Peretas Tiongkok Menembus Infrastruktur AS, Agen Intelijen Memperingatkan

Artikel ini terakhir diperbarui pada Mei 25, 2023

Peretas Tiongkok Menembus Infrastruktur AS, Agen Intelijen Memperingatkan

china

Microsoft dan badan intelijen memperingatkan potensi serangan China terhadap infrastruktur kritis AS

Microsoft dan badan intelijen AS, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru telah mengungkapkan bahwa peretas dikendalikan oleh Cina sedang bersiap untuk menutup infrastruktur penting AS, termasuk sistem komunikasi dan transportasi, selama kemungkinan krisis di masa depan di Asia. Menurut agensi ini, para peretas telah menembus infrastruktur dan aktif di berbagai sektor, termasuk utilitas, jaringan transportasi, pabrik, dan sektor pemerintahan, konstruksi, dan TI. Aktivitas mencurigakan terdeteksi oleh “Volt Typhoon”, sebuah kelompok peretas yang diduga bekerja untuk pemerintah China. Belum dipastikan apakah hanya agensi AS yang menjadi sasaran.

China Ingin Membangun Kemampuan Cyber

Upaya peretasan Beijing untuk mengganggu infrastruktur kritis AS datang sebagai bagian dari upaya negara itu untuk membangun kemampuan dunia maya di bidang militer dan mengobarkan perang dunia maya jika konflik terbuka pecah. Ketegangan dengan AS di sekitar Taiwan telah signifikan dalam beberapa bulan terakhir, yang mengarah ke pelatihan China untuk serangan presisi militer. Sementara Rusia, Iran, dan Korea Utara dikenal melakukan serangan siber hingga saat ini, China berfokus untuk memperoleh informasi dan tidak mengganggu infrastruktur.

China Menolak Peringatan sebagai Disinformasi

Pihak berwenang China menyangkal tuduhan apapun serangan dunia maya di AS dan menganggap mereka disinformasi dari pihak berwenang untuk mempertanyakan keamanan siber China. Menurut Kementerian Luar Negeri China, tuduhan itu adalah bagian dari “kampanye disinformasi kolektif”, dengan tautan yang dapat dilacak ke Washington, tetapi juga menyebut AS sebagai “kerajaan peretasan”.

Melawan Ancaman Spesifik Bisa Menantang, Upaya Peretasan Juga Terdeteksi di Belanda

Microsoft mengungkapkan bahwa grup peretas ‘Volt Typhoon’ yang berfokus pada pangkalan militer AS di Guam bisa menjadi pekerjaan yang sulit untuk melawan ancaman spesifik. Serangan siber China terhadap perusahaan dan universitas Belanda juga telah diperingatkan sebelumnya oleh dinas Intelijen Belanda.

Upaya peretasan China untuk menembus infrastruktur kritis AS menyerukan tindakan mendesak untuk melawan serangan dunia maya yang dapat berdampak serius pada kehidupan orang. Kerja sama di antara sekutu sangat penting untuk mengembangkan perlindungan yang diperlukan untuk melindungi infrastruktur vital dari serangan asing yang bertujuan untuk mengganggu ekonomi dan keamanan nasional negara lain.

cina, hacker

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*