Artikel ini terakhir diperbarui pada Agustus 12, 2024
Table of Contents
Turki mencabut blokade Instagram setelah lebih dari seminggu
Turki mencabut blokade Instagram setelah lebih dari seminggu
Turki telah mencabut pemblokiran di Instagram setelah lebih dari seminggu. Menurut Menteri Perhubungan dan Infrastruktur, telah terjadi kesepakatan dengan Meta, induk perusahaan Instagram, mengenai penghapusan postingan yang mengandung konten ilegal sesuai peraturan Turki.
Menteri tersebut menuduh Meta membiarkan konten ilegal tetap ada di Turki, seperti konten pelecehan seksual, iklan perjudian, dan penghinaan terhadap pendiri Turki modern, Mustafa Kemal Atatürk.
‘Sensor’
Sesaat sebelum negara tersebut memblokir Instagram, seorang pejabat tinggi menuduh platform media sosial tersebut memblokir ucapan belasungkawa atas terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. Menurut pria tersebut, Instagram justru melakukan sensor.
Haniyeh dibunuh satu setengah minggu yang lalu di ibu kota Iran, Teheran. Secara umum diyakini bahwa Israel berada di balik hal ini. Presiden Turki Erdogan menyebut kematian Haniyeh sebagai hal yang memalukan dan mengutuk serangan tersebut.
Instagram tidak dapat dikunjungi secara normal di Turki selama lebih dari seminggu. Situs ini dapat diakses melalui VPN, koneksi aman yang membuat lokasi pengguna tidak dapat dilacak. Instagram populer di Turki. Lebih dari 57 juta orang memiliki akun, dari total populasi 85 juta jiwa. Banyak pemilik usaha kecil menggunakan Instagram untuk menjangkau pelanggan.
Bahasa Indonesia: Wikipedia
Turki memiliki sejarah memblokir media sosial. Di masa lalu, YouTube, TikTok, Wikipedia, dan Twitter, antara lain, dihapus untuk jangka waktu pendek atau lebih lama. Wikipedia diblokir selama tiga tahun karena situs tersebut menolak menghapus artikel-artikel yang mengkritik pemerintah.
Be the first to comment