Memasak dengan Gas vs Listrik

Artikel ini terakhir diperbarui pada November 8, 2023

Memasak dengan Gas vs Listrik

electric cooking

Memasak dengan gas memiliki kualitas udara yang lebih buruk dibandingkan memasak dengan listrik

Di dapur yang menggunakan gas, kualitas udaranya jauh lebih rendah dibandingkan dapur yang menggunakan alat masak listrik. Hal ini terbukti dari penelitian TNO di Eropa. Dalam praktik sehari-hari, telah diukur berapa banyak nitrogen dioksida (NO2), karbon monoksida (CO) dan partikel (PM2.5) yang dilepaskan saat memasak dengan gas dibandingkan memasak dengan listrik.

Untuk penelitian ini, 250 peserta di tujuh negara memasak di rumah setidaknya tiga dari tujuh hari. Sekitar 80 persen dimasak dengan gas dan 20 persen listrik. Hal ini menunjukkan bahwa “konsentrasi nitrogen dioksida yang jauh lebih tinggi” ditemukan di dapur rumah tangga yang memasak dengan gas dibandingkan dengan memasak dengan listrik.

Seperempat rumah tangga di Belanda yang memasak dengan gas melebihi pedoman NO2 yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per jam. “Dan kami tidak melihat adanya kelebihan pada rumah tangga yang memasak dengan listrik,” kata Piet Jacobs, peneliti di TNO. “Nilainya bahkan melebihi jangkauan alat ukur kami.”

Asma

Menurut TNO, memasak dengan gas meningkatkan risiko asma pada anak sebesar 20 persen. Orang yang sudah menderita asma mungkin juga lebih sering mengalami keluhan pernafasan.

Namun, tingkat partikel yang sangat tinggi ditemukan pada orang yang memasak dengan listrik dan gas. Hal ini sebagian berkaitan dengan hidangan yang disiapkan, seperti menggoreng daging, yang mengorbankan kualitas udara.

TNO menyarankan orang yang memasak, apa pun caranya, untuk menyalakan tudung ekstraktor saat memasak. Bahkan saat telur direbus. “Jika Anda menaruh panci berisi air, nitrogen dioksida dan debu ultrahalus juga akan terlepas dan harus segera dihilangkan. Terutama di dapur terbuka, hal ini menyebar ke ruang tamu.”

Sebelumnya diketahui bahwa memasak dengan gas berdampak buruk bagi kesehatan, namun kini penelitian praktis telah dilakukan untuk pertama kalinya. Untuk tujuan ini, sebuah kotak berisi sensor ditempatkan di rumah-rumah penduduk untuk mengukur udara.

Studi ini memperhitungkan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi nilai-nilai yang diukur. Misalnya, rumah tidak boleh merokok dan lokasi rumah tidak dekat dengan jalan utama yang ramai atau kompleks industri, sehingga dapat memperburuk kualitas udara.

memasak listrik

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*