Zoom Membawa Staf Sendiri Kembali ke Kantor

Artikel ini terakhir diperbarui pada Agustus 8, 2023

Zoom Membawa Staf Sendiri Kembali ke Kantor

Zoom

Zoom menganjurkan kerja hybrid untuk karyawannya

Perusahaan Amerika Perbesar, yang berperan besar dalam bekerja dari rumah selama pandemi, kini mewajibkan karyawannya yang tinggal berdekatan untuk kembali bekerja minimal dua hari dalam seminggu. Pergeseran kebijakan ini mencerminkan keyakinan Zoom bahwa perpaduan pekerjaan jarak jauh dan pekerjaan kantor lebih efektif untuk implementasi inovasi dan layanan pengguna.

Zoom, yang namanya menjadi kata kerja selama pandemi, menyaksikan adopsi platform komunikasi videonya di seluruh dunia. Sekolah, keluarga, dan teman beralih ke Zoom untuk rapat video dan pertemuan virtual saat interaksi fisik dibatasi. Namun, saat dunia mulai pulih dari pandemi, perusahaan seperti Zoom menganjurkan model kerja hybrid yang menggabungkan pekerjaan jarak jauh dengan pekerjaan kantor.

Kerja Hibrid: Tren yang Berkembang

Zoom bukan satu-satunya perusahaan yang menganut pendekatan kerja hybrid. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan besar seperti Google, Amazon, dan Disney juga beralih dari pekerjaan jarak jauh dan mendorong karyawannya untuk kembali ke kantor. Bahkan Gedung Putih telah mengirimkan email internal kepada stafnya, mendesak mereka untuk lebih sering hadir di kantor. Perusahaan-perusahaan ini berpendapat bahwa kolaborasi tatap muka dan pemilu yang akan datang mengharuskan kembali ke kantor.

Statistik Kerja Jarak Jauh

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Stanford menemukan bahwa di Amerika Serikat, sekitar 12 persen orang bekerja sepenuhnya dari rumah pada bulan Juli, sementara 29 persen bekerja di kantor dan dari rumah. Statistik serupa diamati di Inggris Raya. Di Belanda, sekitar 45 persen orang terus bekerja paruh waktu dari rumah pada tahun 2022, dibandingkan dengan 37 persen sebelum pandemi.

Penelitian Stanford juga mengungkapkan bahwa kerja jarak jauh lebih lazim di negara-negara berbahasa Inggris dibandingkan dengan Asia dan Eropa. Karyawan sering menganjurkan pengaturan kerja yang lebih fleksibel, sementara pemberi kerja mungkin memiliki pandangan berbeda tentang apa yang diinginkan.

Pendekatan Masa Lalu Zoom

Sebelum perubahan kebijakan ini, Zoom mengizinkan stafnya untuk bekerja dari rumah tanpa batasan apa pun. Perusahaan teknologi tersebut mempekerjakan sekitar 8.400 staf di seluruh dunia pada awal tahun ini, dengan setengahnya berbasis di Amerika Serikat. Namun karena penurunan permintaan menyusul puncak pandemi, Zoom harus melakukan penyesuaian dan memangkas 1.300 pekerjaan pada Februari.

Secara keseluruhan, pergeseran menuju kerja hybrid mencerminkan dinamika perubahan di dunia kerja. Perusahaan mengarahkan keseimbangan antara fleksibilitas kerja jarak jauh dan manfaat kolaborasi tatap muka.

Perbesar

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*