Artikel ini terakhir diperbarui pada Oktober 17, 2024
Table of Contents
ECB selanjutnya memangkas suku bunga karena kekhawatiran terhadap perekonomian
ECB selanjutnya memangkas suku bunga karena kekhawatiran terhadap perekonomian
Bank Sentral Eropa (ECB) kembali memangkas suku bunganya. Hal ini terjadi bukan hanya karena ECB yakin inflasi di zona euro sudah terkendali, namun juga karena adanya kekhawatiran terhadap perekonomian. Karena kenaikan upah kini tidak terlalu pesat, ECB berani memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya sejak Juni.
Langkah baru tersebut membuat tingkat suku bunga menjadi 3,25 persen. Ketika ECB memulai suku bunga pada bulan Juni untuk menurun ini masih 4 persen, sebuah rekor. Pada pertemuan di ibu kota Slovenia, Ljubljana, ECB memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 0,25 poin persentase lagi.
Rekor tingkat suku bunga diperkenalkan tahun lalu untuk mengekang kenaikan harga yang tinggi di zona euro. Suku bunga yang tinggi membuat peminjaman uang menjadi lebih sulit. Hal ini dimaksudkan untuk mendinginkan perekonomian, yang akan membuat harga kembali terkendali.
Momok inflasi
Pada tingkat 1,7 persen pada bulan September, inflasi di zona euro berada pada jalur penurunan. “Data inflasi yang masuk menunjukkan bahwa proses disinflasi berjalan dengan baik,” kata bank sentral dalam sebuah pernyataan. Namun, angka tersebut masih berada pada tingkat yang tinggi di negara-negara seperti Belanda (3,3 persen) dan Belgia (4,3 persen).
Meskipun momok inflasi belum sepenuhnya hilang, kekhawatiran terhadap perekonomian semakin menjadi perhatian ECB. Pesanan yang menurun, terutama di industri manufaktur, misalnya akibat menurunnya ekspor. Produsen mobil Eropa berada dalam kesulitan, misalnya penutupan pabrik dan PHK massal.
Oleh karena itu, ECB kini mulai mengambil langkah untuk mengerem perekonomian. Presiden Christine Lagarde berbicara tentang “kejutan penurunan indikator aktivitas ekonomi baru-baru ini”.
Lagarde kemudian menjelaskan keputusan suku bunga ECB dalam pertemuan pers.
ECB selanjutnya memangkas suku bunga
Be the first to comment