CEO Boeing meminta maaf kepada keluarga korban kecelakaan 737 Max

Artikel ini terakhir diperbarui pada Juni 19, 2024

CEO Boeing meminta maaf kepada keluarga korban kecelakaan 737 Max

737 Max crash victims

CEO Boeing meminta maaf kepada keluarga 737 Max korban kecelakaan

“Saya minta maaf atas kerugian yang kami timbulkan.” Dengan kata-kata tersebut kepada keluarga korban kecelakaan fatal yang melibatkan Boeing, CEO Calhoun dari produsen pesawat tersebut terkejut. Hal itu ia lakukan pada awal sidang di Senat AS.

Dia harus bertanggung jawab atas banyaknya cacat pada 737 Max dan insiden yang diakibatkannya. 737 Max adalah salah satu pesawat terlaris pabrikan pesawat tersebut.

Sebelumnya hari ini, melalui seorang pengungkap fakta (whistleblower) di dalam perusahaan, terungkap bahwa Boeing telah kehilangan ratusan suku cadang pesawat yang rusak dalam beberapa tahun terakhir, dan mungkin saja suku cadang tersebut berakhir di pesawat terbang. Selain itu, menurut pelapor, perusahaan menyimpan suku cadang di luar ruangan, melanggar aturan, dan sengaja menyembunyikannya dari pengawasan petugas keselamatan yang datang untuk melakukan pemeriksaan.

Sikap lemah

Tuduhan tersebut menyusul pernyataan dari pelapor sebelumnya, baik di dalam maupun di luar perusahaan, yang menyampaikan kekhawatiran tentang lemahnya sikap terhadap langkah-langkah keselamatan dalam pemeliharaan dan produksi 737 Max. Salah satu dari mereka kemudian bunuh diri.

Awal tahun ini, sebuah panel jatuh dari pesawat semacam itu di atas Amerika Serikat, sehingga memaksa pesawat tersebut mendarat dengan cepat. Pada tahun 2018 dan 2019, dua pesawat 737 Max jatuh di Indonesia dan Ethiopia, menewaskan 346 penumpang.

‘Pikirkan tentang generasi berikutnya’

Calhoun mengatakan kepada para Senator yang kritis bahwa dia belum menghubungi pelapor secara langsung, tetapi menyebutnya sebagai ide yang bagus. “Saya bertanya pada diri sendiri setiap hari: Sudahkah kita berbuat cukup?” kata Calhoun. “Banyak yang telah dibicarakan mengenai budaya di Boeing. Kami telah mendengar kekhawatiran tersebut dengan jelas dan jelas. Budaya kami jauh dari sempurna, namun kami mengambil tindakan dan membuat kemajuan.”

Ketua komite investigasi yang sekarang memeriksa budaya Boeing, Senator Demokrat Richard Blumenthal, mengatakan perusahaan “masih memandang keuntungan sebagai hal yang paling penting, dan oleh karena itu mendobrak batasan dan memperlakukan karyawannya sebagai hal yang tidak penting.” Menurutnya, “perusahaan seharusnya tidak lagi memikirkan angka triwulanan berikutnya, tapi memikirkan generasi berikutnya.”

737 Max korban kecelakaan

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*