Artikel ini terakhir diperbarui pada Januari 10, 2024
Table of Contents
Tawaran Pasukan Argentina ke Ekuador dalam Melawan Geng Narkoba
Argentina menawarkan pasukan ke Ekuador untuk memerangi geng narkoba
Argentina telah menawarkan Ekuador untuk mengirimkan pasukan keamanan dalam memerangi geng narkoba. Hal itu diumumkan Menteri Luar Negeri Argentina melalui media sosial. Presiden Kolombia dan Bolivia juga menyatakan dukungannya terhadap pemerintah Ekuador.
Kekhawatiran Kejahatan Terorganisir
Menurut Menteri Luar Negeri Argentina Patricia Bullrich, perang melawan kejahatan terorganisir adalah masalah yang menjadi perhatian seluruh benua. “Ekuador sedang berubah dari negara yang tenang dengan jumlah pembunuhan yang relatif sedikit setiap tahunnya menjadi negara yang dikuasai oleh narkotika,” katanya.
Sejak Senin, Presiden Ekuador Daniel Noboa telah mengumumkan keadaan darurat akibat kekerasan geng. Kekerasan itu terjadi setelah seorang pemimpin geng narkoba terkenal melarikan diri dari penjara. Pada hari Selasa, orang-orang bersenjata memasuki studio saat siaran TV. Ledakan juga dilaporkan terjadi di berbagai tempat di negara tersebut dan petugas diserang serta disandera.
Dukungan Internasional
Kolombia, yang berbatasan dengan Ekuador, dan Bolivia juga menyatakan dukungannya, tanpa segera menawarkan bantuan militer yang konkrit. Baik Presiden Kolombia Gustavo Petro maupun rekannya dari Bolivia Luis Arce mengindikasikan bahwa mereka siap membantu jika diperlukan.
Tadi malam, negara tetangga lainnya, Peru, juga turut merespons kerusuhan di Ekuador. Negara tersebut telah mengumumkan keadaan darurat di sekitar perbatasan dengan Ekuador. Lebih banyak polisi dan pasukan militer telah dikirim ke Peru utara untuk meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan.
Pemimpin militer Ekuador melihat geng narkoba sebagai sasaran militer
Jaime Vela, komandan tentara Ekuador, menekankan dalam pidatonya pada Selasa malam (waktu Ekuador) bahwa dia melihat geng kriminal narkoba sebagai sasaran militer. Surat kabar Ekuador melaporkan hal ini El Telegrafo. Pidato tersebut menyusul keputusan presiden yang menetapkan 22 geng narkoba sebagai organisasi teroris.
Melawan Kekerasan Geng
Vela menggambarkan kekerasan geng sebagai upaya untuk menebar ketakutan di kalangan masyarakat. Komandan tersebut menekankan bahwa pemerintah tidak akan menyerah dalam perjuangan dan menyampaikan pidatonya kepada masyarakat Ekuador. “Anda dapat percaya bahwa polisi dan tentara akan melindungi Anda,” kata Vela.
Kehidupan publik di Ekuador ditutup
Gelombang kekerasan di Ekuador telah membuat sebagian kehidupan masyarakat terhenti. Beberapa layanan kota seperti pengumpulan sampah tidak berfungsi untuk saat ini.
Klinik rawat jalan rumah sakit juga ditutup untuk sementara waktu. Perawatan pasien di rumah sakit akan terus berlanjut untuk sementara waktu. Orang juga dapat pergi ke sana jika terjadi keadaan darurat medis.
Langkah-langkah keamanan ekstra sedang diambil di banyak kota. Hanya satu pintu masuk ke stasiun metro di ibu kota Quito yang dibuka, dan diamankan oleh personel militer. Di kota Guayaquil dan Cuenca, di mana terjadi banyak kekerasan dalam beberapa hari terakhir, keamanan ditingkatkan di jalan-jalan dan di gedung-gedung publik serta sekolah.
Konsulat Amerika di Ekuador telah menghentikan pekerjaan mereka akibat kekerasan tersebut. Kedutaan Besar Tiongkok juga ditutup sementara.
Dukungan internasional untuk Ekuador
Be the first to comment