Artikel ini terakhir diperbarui pada Desember 28, 2023
Table of Contents
Lonjakan Penjualan Kembang Api Meski Ada Larangan
Ada badai di toko kembang api, meskipun ada larangan pencahayaan
Kamis adalah hari pertama kembang api bisa dijual di Belanda. Meskipun banyak kota yang melarang pemadaman lampu tahun ini, toko kembang api sudah cukup ramai.
Orang-orang dapat membeli atau mengumpulkan kembang api dari toko kembang api hingga hari Sabtu. Pemesanan kembang api secara online sudah bisa dilakukan sejak pertengahan November. “Antusiasmenya cukup besar, tapi tidak terlalu ramai,” kata ketua Asosiasi Minat Pyrotechniek Belanda (BPN) Leo Groeneveld. Dia memperhatikan bahwa toko-toko sangat sibuk, terutama dengan orang-orang yang datang untuk membeli kembang api yang dipesan secara online.
Larangan dan Peraturan Penerangan
Ada enam belas tempat di Belanda yang menerapkan larangan lintas sektoral. Di tempat yang tidak melarang kembang api, kembang api hanya boleh dinyalakan pada tanggal 31 Desember antara pukul 18.00 hingga 02.00.
Namun ada juga sesuatu yang harus dilakukan di kota-kota yang melarang kembang api. Seringkali ada pertunjukan kembang api yang diatur sendiri oleh pemerintah kota. Selain itu, kembang api, air mancur, dan kacang polong diperbolehkan di mana-mana. Ini bisa dijual sepanjang tahun.
Bagaimanapun juga, toko kembang api sepertinya (belum) merasa terganggu dengan kenyataan bahwa semakin banyak kota yang melarang kembang api. Kerumunan di tempat penjualan fisik sebanding dengan hari penjualan pertama tahun lalu.
Pada Malam Tahun Baru lalu, industri kembang api mencapai rekor omset sebesar 110 juta euro. Dua Tahun Baru sebelumnya, omset jauh lebih rendah. Lalu ada larangan kembang api nasional karena corona. Pemerintah tak mau semakin membebani rumah sakit dengan orang-orang yang terluka setelah menyalakan kembang api, karena rumah sakit sudah penuh dengan pasien corona.
Kekhawatiran Masyarakat dan Tindakan Keamanan
Lonjakan penjualan kembang api, meskipun ada larangan dan peraturan, meningkatkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan otoritas keselamatan. Dengan adanya pandemi ini, terdapat peningkatan fokus pada pencegahan beban tambahan pada fasilitas layanan kesehatan. Potensi kecelakaan dan cedera terkait kembang api pada saat rumah sakit sedang menangani kasus COVID-19 masih menjadi kekhawatiran yang signifikan.
Selain itu, dampak dan gangguan terhadap lingkungan yang disebabkan oleh kembang api juga merupakan faktor yang sedang diteliti, sehingga mendorong diskusi mengenai perlunya pertunjukan kembang api pribadi dan potensi acara yang diselenggarakan masyarakat sebagai alternatif yang lebih aman.
Pihak berwenang dan pendukung keselamatan menekankan perlunya penggunaan kembang api yang bertanggung jawab dan kepatuhan terhadap peraturan setempat untuk memastikan perayaan Tahun Baru yang aman dan terkendali.
penjualan kembang api
Be the first to comment