Pemain Legia Josué Pesqueira Merenungkan Penangkapan AZ: Malam Terburuk dalam Hidupnya

Artikel ini terakhir diperbarui pada Oktober 12, 2023

Pemain Legia Josué Pesqueira Merenungkan Penangkapan AZ: Malam Terburuk dalam Hidupnya

Josué Pesqueira

Perkenalan

Pemain Legia, Josué Pesqueira, untuk pertama kalinya mengungkapkan pemikiran dan emosinya menyusul penangkapannya atas dugaan penyerangan staf AZ di Alkmaar pekan lalu. Pesqueira menggambarkan kejadian itu sebagai malam terburuk dalam hidupnya dan mengungkapkan kemarahan dan frustrasinya atas cobaan tersebut.

Malam Ketidakpastian dan Ketakutan

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Polandia WP SportoweFakty, Pesqueira yang berusia 33 tahun mengungkapkan ketidakpercayaan dan traumanya atas kejadian tersebut, dengan menyatakan, “Itu adalah malam yang buruk. Saya belum pernah mengalami hal seperti ini. Dan percayalah, saya telah melalui banyak hal dalam hidup saya. Saya tidak ingin ketidakpastian dan ketakutan menimpa musuh terburuk saya.”

Penangkapan dan Tuduhan

Pesqueira dan rekan setimnya, Radovan Pankov, ditangkap setelah pertandingan Liga Konferensi melawan AZ karena dicurigai menyerang personel AZ. Meski dibebaskan setelah menghabiskan satu malam di penjara, mereka tetap dianggap sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Pesqueira dengan tegas menyatakan bahwa dia tidak bersalah, menyatakan bahwa dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Namun Jaksa Penuntut Umum menyatakan para pemain Legia bersalah melakukan tindak pidana berat.

Pemulihan Mental dan Melangkah Maju

Meski Pesqueira dan Pankov diizinkan kembali ke Polandia, dampak psikologis dari insiden tersebut terus membebani Pesqueira. Ia mengakui bahwa butuh waktu baginya untuk pulih secara mental dari pengalaman traumatis tersebut. “Saya tahu saya harus menanggungnya, tapi saya ingin menyingkirkannya. Sama seperti semua barang yang saya kenakan malam itu,” ungkap Pesqueira.

Judul Video: Ketua Legia Bertabrakan dengan Polisi Anti Huru-hara

Insiden di Alkmaar masih menjadi topik diskusi utama di Polandia. Sebuah video yang dirilis oleh Legia menunjukkan sang ketua bertabrakan dengan polisi anti huru hara di bus para pemain setelah pertandingan dengan AZ, semakin memicu perdebatan mengenai tindakan polisi tersebut.

Efek Berlama-lama pada Kehidupan Pribadi Pesqueira

Pesqueira menyoroti dampak jangka panjang dari insiden tersebut terhadap kehidupan pribadinya. Dia mengungkapkan bahwa dia membuang anting-anting, sepatu, dan pakaian yang dikenakannya malam itu. Namun, ia memahami dampak kejadian tersebut tidak bisa begitu saja dihilangkan dari kehidupannya. Pesqueira menceritakan bahwa putrinya telah ditanyai oleh anak-anak lain tentang mengapa ayahnya dipenjara, yang semakin menambah penderitaannya.

Investigasi Polandia terhadap Tindakan Polisi Belanda

Insiden di Alkmaar memicu penyelidikan Jaksa Penuntut Umum Polandia atas tindakan polisi Belanda saat pertandingan antara AZ dan Legia. Menteri Luar Negeri Polandia Sebastian Kaleta menyatakan bahwa para petugas tersebut melakukan “beberapa kejahatan.” Investigasi ini menandakan kontroversi yang sedang berlangsung seputar insiden tersebut.

Tanggapan Menteri Kehakiman Belanda

Sebelum penyelidikan Polandia, Menteri Kehakiman Belanda Dilan Yesilgöz menampik kritik dari Polandia. Dia mendesak masyarakat untuk berperilaku pantas selama pertandingan sepak bola dan tidak bergantung pada polisi untuk perselisihan pribadi.

Kesimpulan

Wawancara Josué Pesqueira menyoroti dampak emosional dan konsekuensi yang terus dia alami setelah penangkapannya di AZ. Insiden tersebut meninggalkan dampak abadi pada kehidupan pribadi dan profesional pemain Legia tersebut. Saat penyelidikan berlangsung, komunitas sepak bola menunggu perkembangan lebih lanjut dan berharap adanya penyelesaian yang adil.

Josu Pesqueira

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*