Artikel ini terakhir diperbarui pada September 12, 2023
Table of Contents
Pola Pelecehan terhadap Ahli Bedah Wanita Inggris
Perkenalan
Perilaku seksual yang tidak senonoh yang dilakukan oleh dokter bedah laki-laki terhadap rekan kerjanya yang perempuan merupakan hal yang sangat umum terjadi di Inggris, dan tampaknya hal ini merupakan masalah yang jarang ditangani. Sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan oleh para peneliti menyoroti pola pelecehan ini, dengan mengungkap pengalaman para dokter wanita di lapangan.
Lingkungan Kerja dan Budaya Diam
Studi ini menyoroti bahwa dokter wanita yang sedang dalam masa pelatihan atau pada tahap awal karir mereka sering menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh dokter bedah pria berpengalaman. Hal ini sebagian disebabkan oleh sifat hierarki profesi medis, yang menciptakan budaya diam di mana para korban enggan untuk melapor karena takut merusak karier mereka. Kelangkaan dokter bedah wanita di Inggris juga memperburuk masalah ini.
Asosiasi Profesional Bereaksi Terkejut
Penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Surgery yang terkenal ini dilakukan oleh kolaborasi universitas dan departemen yang mengkhususkan diri dalam mengatasi pelanggaran seksual di bidang medis. Survei ini mengumpulkan tanggapan dari 1.434 peserta melalui organisasi dokter, dengan partisipasi bersifat sukarela.
Untuk memastikan bahwa hanya mereka yang pernah mengalami insiden serupa yang memberikan respons, para peneliti mendorong partisipasi meskipun individu tersebut tidak menghadapi pelecehan. Namun, tidak jelas apakah strategi ini berhasil menyaring tanggapan yang tidak relevan, yang berarti angka tersebut mungkin tidak mewakili semua ahli bedah di Inggris.
Namun demikian, Asosiasi Ahli Bedah Profesional Inggris menyatakan keterkejutannya atas temuan tersebut dan menyatakan bahwa perilaku seperti itu tidak boleh ditoleransi. Mereka menekankan perlunya menciptakan budaya yang mendorong dan menganggap serius pelaporan insiden.
Statistik yang Mengganggu
Survei tersebut mengungkapkan bahwa sekitar dua pertiga responden perempuan melaporkan mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh rekan kerja mereka, sementara sepertiganya menyatakan bahwa mereka telah diserang. Yang mengejutkan, 90 persen dari wanita dan 81 persen pria yang berpartisipasi melaporkan menyaksikan pelecehan seksual.
“Saya pikir dia hanya ingin ngobrol. Saya memercayainya dan mengaguminya.”
– Sumber anonim, berbicara kepada BBC
Kesaksian Pribadi
BBC mewawancarai beberapa dokter yang pernah mengalami pelecehan seksual. Seorang ahli bedah wanita berbagi pengalamannya tentang seorang rekan pria yang mengusapkan kepalanya yang berkeringat ke payudaranya selama operasi, tidak hanya sekali tetapi dua kali. Yang mengejutkan, rekan-rekannya yang lain tidak melakukan intervensi apa pun.
Dokter bedah wanita lainnya mengungkapkan bahwa dia diperkosa oleh dokter pria saat dia masih dalam masa pelatihan. Ini terjadi setelah dia membawanya pulang dari konferensi. Dia menggambarkan perasaan percaya dan kagum padanya, sama sekali tidak menyadari niat sebenarnya.
Bagi peserta laki-laki, survei ini juga mengungkapkan adanya insiden pelecehan seksual, dimana 24 persen melaporkan pengalaman tersebut. Namun, para peneliti menekankan bahwa situasi yang dihadapi oleh ahli bedah pria dan wanita tidak ada bandingannya, karena keduanya berada dalam “realitas yang berbeda.”
Kesimpulan
Prevalensi pelanggaran seksual dalam komunitas medis Inggris, khususnya di kalangan dokter bedah wanita, sangat memprihatinkan. Lingkungan kerja yang hierarkis dan didominasi laki-laki berkontribusi terhadap budaya diam, sehingga menghambat korban untuk bersuara. Penelitian ini berfungsi sebagai peringatan bagi profesi medis untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan lingkungan di mana perilaku seperti itu tidak dapat ditoleransi.
Pelecehan, Ahli Bedah Wanita Inggris
Be the first to comment