Pejabat Dilarang Berbelanja di Aplikasi AliExpress Di Tengah Kekhawatiran Spionase

Artikel ini terakhir diperbarui pada Juli 14, 2023

Pejabat Dilarang Berbelanja di Aplikasi AliExpress Di Tengah Kekhawatiran Spionase

AliExpress espionage

Pejabat Dilarang Berbelanja Seluler di AliExpress dan Aplikasi Lainnya

Penggunaan aplikasi seluler tertentu oleh pejabat pemerintah pusat di Belanda telah dilarang karena kekhawatiran akan potensi spionase. Baru-baru ini, TikTok dilarang untuk pejabat tersebut, dan sekarang mereka juga dilarang memilikinya AliExpress aplikasi toko online dan aplikasi obrolan WeChat terpasang di ponsel kantor mereka, keduanya dibuat di China.

Sebanyak sepuluh aplikasi telah masuk daftar hitam, termasuk empat aplikasi dari China, serta aplikasi dari Rusia, Iran, dan Korea Utara. Negara-negara ini telah diidentifikasi oleh dinas intelijen Belanda (AIVD) terlibat dalam kegiatan spionase.

Perhatian pada keamanan

Larangan aplikasi ini didorong oleh kekhawatiran bahwa pemerintah asing dapat mengeksploitasi mereka untuk mengakses data sensitif pelanggan dan menggunakannya untuk tujuan spionase. Informasi seperti daftar kontak pengguna, data lokasi, foto, dan dokumen dapat menjadi perhatian penting bagi badan intelijen.

Pada bulan Maret, Kabinet Belanda mengumumkan pembatasan tersebut, awalnya berfokus pada TikTok. Banyak pegawai negeri tidak lagi diizinkan menggunakan aplikasi ini, dan departemen TI pemerintah nasional telah diperintahkan untuk memblokirnya. Namun, penerapannya mungkin tidak konsisten di semua departemen karena keterbatasan teknis, terutama untuk ponsel Android. Tujuan utamanya adalah hanya mengizinkan aplikasi yang disetujui untuk dipasang di telepon kantor pegawai negeri.

Aplikasi Populer

Saat ini tidak ada informasi yang tersedia mengenai jumlah pejabat pemerintah yang memasang aplikasi ini di telepon kantor mereka. TikTok, yang dikenal karena popularitasnya di kalangan remaja dan dewasa muda di Belanda, adalah aplikasi yang paling banyak digunakan di antara aplikasi yang dibatasi. AliExpress, pasar online China yang dimiliki oleh konglomerat Alibaba, juga cukup populer, menawarkan produk yang terjangkau bagi konsumen Belanda. VKontakte, platform media sosial Rusia, memiliki basis pengguna yang signifikan terutama di wilayah bekas Uni Soviet. WeChat, meski memiliki lebih sedikit pengguna di Belanda, memiliki lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia, dengan mayoritas berasal dari China.

Perlu dicatat bahwa larangan aplikasi ini tidak diberlakukan secara seragam setiap saat, dengan beberapa departemen TI menerapkan larangan hanya pada TikTok dan bukan pada aplikasi terbatas lainnya. Kendala teknis juga menghambat penghapusan aplikasi yang telah diunduh, terutama di perangkat Android.

Larangan Global

Keputusan pemerintah Belanda untuk melarang TikTok sejalan dengan upaya yang dilakukan negara-negara Eropa lainnya seperti Belgia dan Inggris. Karyawan institusi Uni Eropa di Brussels juga dilarang menggunakan aplikasi tersebut. Di Amerika Serikat, banyak pejabat pemerintah juga dilarang menggunakan TikTok, dan ada seruan untuk pelarangan total.

Seorang juru bicara Sekretaris Negara Van Huffelen untuk Hubungan Kerajaan dan Digitalisasi menolak mengomentari masalah tersebut. TikTok, di sisi lain, telah menyediakan halaman yang menjelaskan praktik pengumpulan datanya dan telah berkomitmen untuk segera menyediakannya dalam bahasa Belanda.

Spionase AliExpress

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*