Kehidupan dan Warisan Paul van Vliet

Artikel ini terakhir diperbarui pada April 26, 2023

Kehidupan dan Warisan Paul van Vliet

Paul van Vliet

Kehidupan dan Warisan Paul van Vliet

Perkenalan

Paul van Vliet, salah satu pendiri dunia kabaret Belanda, meninggal dunia pada hari Selasa. Dia meninggalkan oeuvre yang luar biasa dan warisan yang tidak akan pernah terlupakan. Van Vliet bukan hanya seorang komedian ulung tetapi juga inspirasi bagi banyak orang, dan kontribusinya pada teater, serta karya kemanusiaannya untuk UNICEF, sangat berharga.

Awal kehidupan dan karir

Van Vliet lahir di Den Haag pada tahun 1935. Selama studi hukumnya di Universitas Leiden, ia mendirikan Leidsch Studenten Cabaret, yang berkeliling Amerika Utara dan Selatan pada 1950-an dan 1960-an. Istri pertamanya, Liselore Gerritsen, juga menjadi bagian dari grup.

Cabaret PePijn

Pada tahun 1964, setelah studinya, Van Vliet memulai perusahaan kabaretnya sendiri bernama Cabaret PePijn dengan teman dan koleganya Ferd Hugas. Duo ini menemukan gudang kosong di tengah Den Haag, yang mereka renovasi untuk membuat teater kecil dengan 100 kursi. Cabaret PePijn dengan cepat menjadi populer, dan Van Vliet sendiri menjadi nama rumah tangga, bahkan tampil untuk keluarga kerajaan.

Bimbingan dan Warisan

Van Vliet membubarkan Cabaret PePijn pada tahun 1971 tetapi tetap terlibat dalam teater sebagai mentor bagi talenta muda. Dia membantu membentuk karir komedian Belanda terkenal seperti Youp van ‘t Hek, Herman Finkers, dan Jochem Myjer. Pada 2015, Van Vliet mendirikan akademinya sendiri untuk melanjutkan warisan bimbingannya.

Ungkapan Terkenal, Penghargaan, dan UNICEF Duta Besar

Van Vliet dikenal karena banyak karakternya, termasuk Mayor Kees, Benny dari Den Haag, dan De Boer. Beberapa pernyataannya yang terkenal, termasuk yang populer dari lagunya “Girls of Thirteen”, dimasukkan ke dalam Dikke Van Dale.

Dia memenangkan banyak penghargaan dan hadiah, termasuk Golden Harp, Edison, dan beberapa Penghargaan Budaya. Van Vliet juga seorang ksatria di Ordo Singa Belanda. Karyanya sebagai duta UNICEF mengarah pada penciptaan Penghargaan Paul van Vliet, yang diberikan kepada organisasi yang bekerja untuk kesejahteraan anak-anak di Belanda.

Pensiun dan Warisan

Van Vliet berjuang melawan masalah kesehatan pada awal 1990-an ketika dokter menemukan tumor ganas di ginjalnya. Ginjal itu diangkat, dan dia kemudian berjuang melawan depresi pada tahun 2007. Setelah sembuh, dia terus tampil hingga pensiun pada tahun 2017. Pada tahun 2021, dia merilis sebuah buku berjudul Homewee to Tomorrow, di mana dia berbagi anekdot tentang kehidupan dan kariernya.

Warisan Van Vliet sangat besar, dan kontribusinya pada dunia kabaret Belanda, teater, dan karya kemanusiaannya tidak akan pernah terlupakan.

Paul van Vliet

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*