Skema Migran Pengetahuan

Artikel ini terakhir diperbarui pada Maret 27, 2024

Skema Migran Pengetahuan

Knowledge Migrant

Memahami Skema Migran Pengetahuan

Skema Migran Pengetahuan di Belanda, yang dikembangkan untuk mengakomodasi migran berketerampilan tinggi dari luar Uni Eropa, semakin mendapat sorotan. Menurut laporan tahunan dari Pengawasan Ketenagakerjaan, program ini menjadi “ketinggalan jaman dan tidak fokus.”

Spesifikasi Pengetahuan Skema Migran

Di Belanda, lebih dari 10.000 organisasi telah mendapat izin untuk mendatangkan migran berpengetahuan. Ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan-perusahaan ini. Salah satu persyaratan utama menetapkan bahwa pemberi kerja harus menjamin upah minimal satu setengah kali gaji rata-rata. Namun skema ini tidak memperhitungkan tingkat pendidikan atau pengalaman pekerja migran.

Manipulasi Skema

Sayangnya, ketidaksesuaian skema ini dengan tingkat kualifikasi pekerja telah membuka peluang penyalahgunaan. Beberapa pemberi kerja memanfaatkan skema ini untuk mempekerjakan migran berketerampilan rendah, yang tidak sesuai dengan tujuan awal skema ini. Inspektorat Ketenagakerjaan melaporkan menemukan beberapa profesi seperti penata rambut, pelapis kabel, pengepang beton, pekerja salon kuku, dan pembersih, termasuk dalam klasifikasi migran berpengetahuan. Para pekerja ini seringkali tidak menerima gaji yang ditetapkan dan berlaku bagi migran berpengetahuan.

Realitas yang Ditutupi oleh Dokumen

Inspektorat Ketenagakerjaan menceritakan contoh-contoh di mana majikan mempunyai pekerja migran berpengetahuan yang terlibat dalam tugas-tugas berketerampilan rendah. Para pekerja ini diharuskan bekerja selama 10 jam sehari, enam hari seminggu. Di permukaan, para pemberi kerja tampaknya memenuhi kriteria upah. Namun, kenyataannya sangat bervariasi karena para migran ini menerima upah yang lebih rendah dari upah minimum karena rumitnya konstruksi yang dibangun oleh majikan.

Tantangan yang Dihadapi Badan Pemantau

Memantau perusahaan-perusahaan semacam itu merupakan tugas berat bagi Pengawasan Ketenagakerjaan. Seperti yang diungkapkan oleh Rits de Boer, Inspektur Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan, “Akan lebih memungkinkan untuk memantau beberapa ratus perusahaan yang berfokus pada pengetahuan berkualitas tinggi”.

Celah Mengungkap Skema

Celah lain dalam skema migran telah terungkap. Setelah menyelesaikan lima tahun bekerja di Belanda, seorang migran berpengetahuan dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan Belanda. Ketentuan ini membuka peluang terjadinya penyalahgunaan. Inspektorat Ketenagakerjaan mengutip sebuah insiden di mana seseorang dari negara tak dikenal membayar lebih dari 100.000 euro untuk mendapatkan pekerjaan sebagai migran berpengetahuan di Belanda. Berdasarkan temuan-temuan baru-baru ini, jelas bahwa Skema Migran Pengetahuan memerlukan revisi segera. Hal ini tidak hanya akan melindungi kesejahteraan pekerja migran tetapi juga menjunjung tinggi prestise dan tujuan skema tersebut.

Migran Pengetahuan

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*