Agen licik menipu pemain sepak bola yang rentan, serikat pekerja Belanda VVCS memperingatkan

Artikel ini terakhir diperbarui pada Juni 2, 2023

Agen licik menipu pemain sepak bola yang rentan, serikat pekerja Belanda VVCS memperingatkan

Football players

Meningkatnya laporan penipuan, ancaman, dan intimidasi oleh agen

Para pemain sepak bola profesional semakin sering ditipu oleh agen curang, demikian peringatan Asosiasi Pemain Kontrak (VVCS), serikat pemain sepak bola profesional Belanda. Pemain yang rentan menerima janji tinggi yang tidak dapat dipenuhi, dan mereka mungkin menjadi korban penipuan, ancaman, dan intimidasi.

Peran agen adalah membantu pemain diperhatikan oleh klub dan menegosiasikan kontrak. Sejak 2015, menjadi agen menjadi lebih mudah, dan hal ini menyebabkan oknum yang memanfaatkan pemain yang tidak menaruh curiga. Belanda memiliki 241 agen terdaftar pada tahun 2023, dan FIFA memperkenalkan kembali pemeriksaan lisensi setelah menghapusnya pada tahun 2015.

Kelompok rentan

Menurut Evgeny Levchenko, ketua VVCS, meningkatnya laporan penipuan terjadi pada sekelompok pemain yang rentan. Agen sering kali mengetahui siapa yang memiliki kontrak kedaluwarsa dan berapa banyak penghasilan pemain, dan informasi ini memudahkan mereka untuk mendekati pemain tersebut dan membuat janji yang tidak realistis.

Tanggapan VVCS

VVCS merekomendasikan peningkatan informasi untuk klub dan pemain. Mereka percaya bahwa jika ada yang tidak beres, kondisi dasar yang disepakati sebelumnya akan memudahkan serikat pekerja untuk mengambil tindakan yang diperlukan. VVCS juga menekankan pentingnya pemain bertanggung jawab atas pilihannya, seperti tidak mentransfer uang terlebih dahulu untuk membeli tiket.

rekomendasi FIFPRO

FIFPRO mengadvokasi perjanjian standar antara agen dan pemain di semua negara, yang menyatakan bahwa ini dapat memfasilitasi tindakan dari serikat pekerja dan organisasi lain jika terjadi kesalahan. Roy Vermeer dari FIFPRO merekomendasikan kursus sertifikasi tentang perjanjian semacam itu untuk calon agen. Namun, ini mungkin memerlukan dukungan peraturan atau yurisdiksi dari federasi nasional dan internasional.

Tanggung jawab calon dan agen terdaftar

Rob Jansen, agen yang bertanggung jawab atas pemain seperti Ronald Koeman, percaya bahwa pemain dapat melindungi dirinya lebih baik dengan berpikir logis sebelum melakukan tindakan apa pun. Ini bisa berarti meminta perincian konkret kepada agen dan berkonsultasi dengan pengacara, orang tua, atau serikat pekerja jika diperlukan. Jansen merekomendasikan agar calon agen mengikuti kursus sertifikasi dan tetap mendapat informasi terbaru tentang peraturan dan praktik terbaik.

Risiko yang tersisa

Sayangnya, banyak contoh agen yang menipu pemain terjadi di level di luar sepak bola profesional, di mana tidak adanya tindakan perlindungan bagi pemain berfungsi untuk memajukan kepentingan individu yang tidak bermoral. Namun, peningkatan kesadaran akan kasus semacam itu dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pesepakbola tentang risiko dan membuat mereka lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan agen.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, pemain sepak bola profesional harus tetap waspada dan berhati-hati saat berinteraksi dengan agen, terutama jika agen tersebut tidak mereka kenal. Meningkatnya kesadaran tentang risiko, ditambah dengan transparansi dan peraturan yang lebih besar dari pihak berwenang, dapat berfungsi untuk melindungi atlet yang rentan dan menegakkan integritas sepak bola sebagai sebuah profesi.

Pemain sepak bola, agen teduh

Bagikan dengan teman

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*